Kebakaran hutan di Australia sejak September 2019 disebut sebagai kejadian terparah dan masih akan berlangsung lama. Kebakaran menyebabkan kematian dan menghanguskan tempat tinggal satwa asli Australia, seperti koala, kanguru, kelelawar, dan lain-lain.
Mengutip laman goodmorningamerica.com, Universitas Sydney, Australia mencatat lebih dari satu miliar hewan diperkirakan mati dalam kebakaran hutan dahsyat akhir tahun lalu. Di New South Wales, Australia, lebih dari 800 juta hewan juga diperkirakan menjadi korban.
Baca juga: Kebakaran Hutan Ubah Pola Perilaku Orangutan Tuanan
Tindakan evakuasi terhadap satwa ini pun telah dilakukan. Banyak satwa asli Australia yang terluka dan terlepas dari anggota keluarga mereka. Melihat situasi yang memprihatinkan ini organisasi Aussie Animal Rescue Craft Guild (ARCG) melakukan pertolongan dengan menjahit kantong dan selimut sebagai tempat tinggal sementara hewan-hewan yang terluka akibat kobaran api.
Dalam gerakannya, kelompok ARCG mengeluarkan seruan donasi bahan-bahan untuk membantu makhluk-makhluk malang ini. Sumbangan pun mulai mengalir masuk dari berbagai pihak di seluruh dunia. Orang-orang mengirim sumbangan bahan mulai dari kantong, selimut, sarung tangan, sweater, dan bahan lain untuk sarang hewan.
Para relawan diberikan kebebasan untuk membuat kantong atau selimut sebanyak mungkin. Kantong-kantong rajut tersebut kemudian disumbangkan ke pusat penyelamatan hewan. ARGC memiliki 1.000 sukarelawan ketika kelompok ini bergerak setahun yang lalu. Namun, setelah tragedi kebakaran hutan, anggotanya meningkat tajam menjadi hampir 170.000 orang.
Dikutip dari metro.co.uk, Sarah Rollings, salah satu anggota yang mengelola ARGC mengatakan sangat terharu dengan dukungan tersebut. “Kami sangat terharu dengan jumlah orang yang mau membantu kami. Itu adalah dukungan yang tidak pernah kita bayangkan. Pada bulan Oktober lebih kurang 1.200 relawan yang membantu kita membuat kerajinan. Hari ini, kami memiliki lebih dari 154.000 orang yang siap membantu kami,” ucapnya.
Baca juga: Selimut Serbaguna Ini Terbuat dari 100% Plastik Daur Ulang
ARCG terus terhubung dengan pengasuh hewan di penampungan. Segera setelah mereka mendapatkan permintaan untuk suatu barang dari penampungan, ARCG langsung memeriksa inventaris dan menginfokan kepada penjaga apa saja yang dibutuhkan. Jika barang yang diperlukan kosong, para anggota dan relawan langsung bergerak untuk membuatkan kebutuhan hewan-hewan tersebut.
Contohnya kanguru yang berukuran besar dan tergantung siang dan malam, diperlukan kantong berukuran besar dengan material liner. “Kantong kanguru membutuhkan banyak kain dan tidak selalu tersedia,” ujar Sarah.
Sarah mengatakan musim kebakaran tahun ini datang lebih awal dan mengejutkan. Namun mereka bersatu untuk membuat barang-barang yang paling dibutuhkan.
Penulis: Sarah R. Megumi