Sampah plastik adalah penyakit untuk planet bumi. Bukan hanya lama terurai tanah, sampah plastik menghalangi jalur air. Ada pula limbah plastik yang dimakan binatang karena mereka mengira plastik tersebut makanan. Sebuah merk baru dari Indonesia menawarkan solusi yang radikal terhadap permasalahan tersebut, sebuah produk bioplastik yang terbuat dari singkong. Kantong ini bisa larut dalam air panas, menghasilkan karbondioksida dan air tanpa menghasilkan residu yang beracun.
Banyak sekali produk yang dipasarkan sebagai produk “ramah lingkungan” namun nyatanya tidak memberikan keuntungan kepada lingkungan. Kantong plastik yang bisa didaur ulang mungkin terdengar menarik, namun produk ini sering menghasilkan residu beracun yang membuatnya berbahaya untuk kehidupan laut dan tanaman. Bahkan produk ini sering tidak terdaur ulang seperti klaim awalnya, yang pada akhirnya menghasilkan kematian bagi ribuan makhluk laut.
Sebuah perusahaan sosial bernama Avani yang berasal dari Bali menjanjikan kantong buatan mereka sebagai berikut: bisa terurai secara biologis, dapat dikompos, dapat di daur ulang, dan ketika dilarutkan dalam air bisa diminum oleh makhluk hidup.
Kantong tersebut bisa larut secara instan dalam air hanya dengan menggunakan air panas. Di air dingin, kantong plastik ini akan menjadi lunak dan kemudian berubah menjadi karbondioksida, air dan biomassa dalam hitungan beberapa bulan secara alami. Bahkan plastik ini akan terdaur ulang saat dibuang di tempat pembuangan akhir dengan bantuan makro dan mikro organisme.
Avani juga membuat beberapa tipe pembungkus yang ramah lingkungan seperti cangkir kopi dan bungkus makanan siap saji. Mereka menggunakan sumber daya alam yang terbarukan dan menyatakan bahwa semua proses produksi mereka merupakan proses yang berkelanjutan.
Kantong plastik buatan mereka harganya lebih murah dibandingkan plastik yang ada di pasaran sekarang. Perusahaan tersebut menyumbangkan sebagian keuntungan mereka untuk mendanai proyek-proyek non-profit yang bertujuan menyelamatkan lingkungan di sekitar mereka.
Penulis: NW/G15