Saat musim kemarau tiba, cukup mudah bagi masyarakat untuk mengeringkan pakaian yang telah dicuci. Hanya dengan memeras dan meletakkannya di bawah sinar matahari, maka pakaian bisa kering dalam waktu cepat. Sementara saat musim hujan datang, untuk mengeringkan pakaian akan membutuhkan waktu lama hingga pakaian bisa kering terlebih jika hanya mengandalkan sinar matahari
Dua mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, PK Purwadi dan Wibowo Kusbandono, merakit alat pengering pakaian yang praktis, aman, dan ramah lingkungan. Menurut mereka, pengering pakaian umumnya sudah banyak digunakan pada usaha penatu dan memanfaatkan gas elpiji. Liquified Petroleum Gas (LPG) dinilai dapat mencemari lingkungan akibat gas buangan yang dikandungnya serta bisa menyebabkan timbulnya ledakan jika kurang berhati-hati dalam menggunakannya.
Baca juga: Dari Limbah Wadah Telur Menjadi Furnitur
Dalam Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor 2 (2016), keduanya kemudian meneliti mengenai lemari pengering yang bisa digunakan di saat musim kemarau maupun hujan. Inovasi pengering pakaian ini mengandalkan listrik sebagai energi utama. Listrik dibutuhkan guna menggerakan kompresor dan kipas angin.
Selain kedua alat tersebut, proses pembuatan juga membutuhkan alat seperti kondensor, pipa kapiler, evaporator, dan peralatan tambahan filter agar lemari pengering dapat bekerja dengan baik. Kebutuhan alat yang akan digunakan masing-masing berjumlah dua buah. Khusus untuk kipas angin dibutuhkan daya sebesar 54 watt, sementara untuk tiap kompresor dan evaporator dibutuhkan sebesar energi 1 PK.
Cara menggunakan lemari pengering ini cukup mudah. Hanya dengan menyampirkan pakaian yang akan dikeringkan ke gantungan (hanger). Lalu baju dimasukkan dan dijejerkan ke dalam lemari pengering. Saat lemari akan digunakan, dibutuhkan udara kering bersuhu sekitar 62-65 derajat celcius yang akan masuk dan melewati siklus kompresor uap. Di dalamnya terdapat kondensor, pipa kapiler, evaporator yang bekerja untuk mengeringkan pakaian.
Tidak butuh waktu lama agar pakaian kering dan siap disetrika. Hanya dalam waktu 60-120 menit, alat ini dinilai mampu mengeringkan hingga 20 pakaian basah. Jika dirata-rata, lemari pengering ini mampu mengeringkan pakaian sebesar 26,45- 27,42 gram selama satu menit.
Baca juga: Memanfaatkan Limbah Penatu Menjadi Tenaga Listrik
Jika dibandingkan dengan memanfaatkan langsung memakai energi matahari, alat ini memiliki waktu tiga kali lebih cepat untuk mengeringkan pakaian. Sedangkan, pengeringan dengan sinar matahari memerlukan waktu sekitar 3 jam untuk 20 pakaian basah.
Selain ramah lingkungan karena tidak menimbulkan gas buang, kotak pengering ini mudah digunakan. Ukurannya yang mencapai 60 cm x 120 cm x 130 cm ini diklaim aman untuk dipakai karena bisa ditinggal tanpa harus ditunggu dan tidak berpotensi menimbulkan bahaya.
Penulis: Krisda Tiofani