Tingginya polusi plastik di lautan merupakan masalah besar di planet ini. Menurut penelitian terbaru, ada kemungkinan bahwa pada tahun 2050 kita akan menemukan lebih banyak plastik daripada ikan di perairan lautan. Tergerak untuk menyelesaikan masalah tersebut, dua ilmuwan muda dari Magee Secondary School, Vancouver, Kanada yaitu Jeanny Yao dan Miranda Wang telah mengembangkan bakteri jenis baru yang dapat memakan plastik di lautan.
Dilansir dari physics-astronomy.org dan Unilad, Jeanny Yao dan Miranda Wang telah mengembangkan proyek yang diberi nama BioCellection ini selama bertahun-tahun dan telah memperoleh pembiayaan sebesar 400 ribu dolar.
Proyek tersebut bertujuan untuk mengolah kembali sampah plastik menjadi tekstil dan senyawa lain yang kemudian dapat digunakan kembali.
“Secara praktis tidak mungkin membuat orang berhenti menggunakan plastik, kami membutuhkan teknologi untuk memecahkan material tersebut dan merubah semuanya menjadi biodegradable,” kata Miranda Wang.
Pemecahan Polimer Plastik
Menurut situs resminya, teknologi konversi BioCellection melibatkan pemecahan kimia dari polimer plastik, seperti polistirena dan film pasca-konsumen menjadi senyawa organik yang diikuti oleh konversi biologis.
BioCellection mampu merubah limbah plastik yang tidak dapat didaur ulang menjadi senyawa berharga rhamnolipid untuk tekstil dengan menggunakan bakteri hasil rekayasa genetika. Teknologi ini digunakan dalam dua cara, yaitu untuk membersihkan pantai dan juga untuk menghasilkan bahan baku untuk pakaian.
Awalnya plastik dilarutkan dan enzim berperan sebagai katalis dimana plastik menjadi fraksi yang sangat lunak. Komponen-komponen ini ditempatkan di stasiun biodigester, di mana mereka berperilaku seolah-olah plastik adalah sisa makanan. BioCellection membutuhkan waktu selama 24 jam untuk mengubah plastik tersebut.
Peluang Menghadapi Krisis Plastik
Berkat proyek BioCellection ciptaannya, Jeanny Yao dan Miranda Wang telah memenangkan beberapa hadiah dan mereka menjadi terkenal sebagai ilmuwan termuda yang berhasil memenangkan hadiah sains Perlman.
Para ilmuwan yakin bahwa Jeanny Yao dan Miranda Wang dapat mengubah krisis plastik global menjadi peluang lebih besar dengan mendaur ulang plastiknya.
“Teknologi kami adalah yang pertama di dunia yang dapat memecah plastik pada tingkat industri yang dapat diskalakan.” ujar Wang.
Selain mengembangkan proyek utamanya, Jeanny Yao dan Miranda Wang juga sangat tertarik untuk mengembangkan teknik pemecahan yang lebih sulit untuk mendaur ulang plastik, seperti polystyrene. Namun sayangnya, mereka mengatakan bahwa produknya ini baru akan tersedia sekitar dua tahun lagi untuk dijual secara komersial.
Penulis: Diki Suherlan