Bangunan yang besar dan luas umumnya membutuhkan energi yang besar pula. Sebaliknya, bangunan yang lebih kecil penggunaan tenaga listriknya dapat dikurangi dan kebutuhan tempat tinggal menjadi tidak berlebihan karena semua yang ada di rumah tersebut serba fungsional.
Sebuah biro konsultan arsitek di Jepang mengeluarkan purwarupa rumah tinggal berukuran kecil. Konsultan arsitek bernama Hiroyuki Shinozaki merancang sebuah rumah mungil yang disebut House K. Rumah ini memiliki tinggi sembilan meter namun lebarnya kurang dari dua meter. Uniknya, House K dapat menampung dua keluarga sekaligus tanpa menghilangkan privasi dari penghuninya.
Shinozaki mampu membuat ruangan yang apik, fungsional, dan ruangan yang ada di rumah ini terlihat lebih luas. Bahkan seorang klaustrophobia yang takut akan ruangan sempit tidak akan kambuh phobianya bila berada di dalam rumah ini.
House K terdiri dari dua lantai dan ruangannya terdiri dari satu bagian yang cukup besar dan satu bagian lagi dengan ukuran ruang yang lebih kecil. Saking sempitnya, di lantai paling dasar, dua dinding diantara koridor dapat disentuh tangan orang dewasa secara bersamaan.
Terdapat dua koridor panjang diantara ruang besar dan kecil. Tiap ruangan ini dapat menampung dua keluarga. Dapur, kamar mandi, lemari pakaian, dan satu kamar tidur ukuran ramping berada di bagian samping rumah yang luasnya lebih kecil. Sementara kamar tidur dengan ruang tamu yang lebih luas ada di sisi lain.
Harga tanah yang mahal di Jepang membuat Hiroyuki Shinozaki bekerja lebih keras membangun rumah yang mungil namun terlihat elegan dan besar. Meski ukurannya mini, House K tidak terkesan sumpek dan sesak. House K dilengkapi dengan jendela dan ventilasi. Keduanya ditempatkan secara strategis sehingga dapat menghasilkan pencahayaan terang yang alami dan udara dapat mengalir di dalam rumah secara leluasa.
(G15)