Dedaunan dari tanaman yang ada di sekitar gedung juga bekerja menyerap panas dan menjaga dinding tetap sejuk (ini suatu keharusan untuk iklim tropis seperti di Singapura). Tetapi, mungkin Anda bertanya-tanya berapa besar energi yang diperlukan untuk menyiram dan memelihara semua tanaman tersebut. Jawabannya? Nol energi.
“Semua saluran penampung air hujan dihubungkan ke dalam tangki pengumpul ‘greywater’ untuk mengairi seluruh taman, dan tanaman tersebut diairi dengan sistem irigasi yang didorong oleh gravitasi,” ungkap Bernard Lee, salah seorang arsitek dari tim WOHA untuk proyek Park Royal. “Kami juga menggunakan panel surya pada atap untuk menyediakan energi untuk proses ini.”
Lee juga menjelaskan bahwa visi WOHA adalah mencerminkan desain taman Hong Lim. “Bangunan ini merupakan kiblat WOHA untuk menerapkan penghijauan – bagaimana kita tidak hanya melindungi tumbuhan dalam lingkungan perkotaan tetapi juga memperbanyak tumbuhan tersebut? Lebih jauh, kami menggunakan penghijauan vertikal untuk menggantikan penghijauan yang telah hilang,” katanya.
Hasilnya adalah dedaunan yang menutupi lebih dari 200% dari total luas lahan bangunan tersebut.
Hotel Park Royal terletak di sebelah barat distrik pusat bisnis Singapura dan terhubung dengan distrik pusat perbelanjaan bersejarah dan sungai serta taman Singapura. Gedung dengan 12 lantai ini dilengkapi dengan berbagai aspek hemat energi, seperti penggunaan pencahayaan otomatis, sensor gerak dan hujan, penampungan air hujan dan mekanisme daur ulang.
Hotel yang sudah beroperasi di lima negara ini, dalam situs resminya www.parkroyalhotels.com, menyatakan akan membuka jaringan di Rainbow Hills Bogor Resort, Indonesia, pada tahun 2015 mendatang.
(G08)
Sumber: inhabitat.com