Sekolah di pedalaman Kenya sering mendapatkan kesulitan untuk memperoleh energi listrik sementara jalur listrik dari pemerintah harganya mahal. Namun dengan genting panel surya buatan Strauss Energy, energi alternatif yang lebih murah dan terbarukan membuat listrik mudah terjangkau.
Ini terbukti di sekolah bernama Gaitheri Secondary School di negara bagian Murang’a, Kenya, yang menjadi sekolah untuk 275 murid. Dengan bantuan listrik dari genting panel surya, memungkinkan murid-murid di sekolah tersebut belajar sampai malam hari dan membuat sekolah bisa memberikan pelajaran komputer.
Strauss Energy adalah perusahaan yang berusaha membuat building-integrated photovoltaics (BIPV – panel surya yang terintegrasi dengan bangunan), contohnya pada genting bangunan sekolah ini. Genting tersebut akan menyediakan energi yang ‘hijau’ sementara baterai yang dipasang memungkinkan energi tersebut bisa disimpan dan dipakai saat dibutuhkan. Berkat genting panel surya ini, sekolah tersebut hanya membayar sekitar Rp 200.000,- per bulan untuk listriknya, sebuah harga yang setara dengan biaya abonemen listrik disana.
Jackson Kamau Kiragu, seorang guru di sekolah tersebut, mengatakan bahwa mereka sekarang bisa menawarkan pelajaran komputer di sekolah tersebut. “Ada 18 komputer di sekolah ini, namun listrik disini sangat menyulitkan sampai kemudian datang tawaran dari Strauss Energy,” katanya.
Organisasi Christian Aid bersama Pan-African Climate Justice Alliance telah mengadakan sebuah survei di awal tahun ini dan hasilnya adalah data bahwa hanya 57% dari seluruh Kenya yang sudah tersambung ke listrik, jadi kebutuhan untuk listrik di luar jaringan yang sudah ada sangat besar. Kepala Operasional untuk amal di Strauss Energy, Wanjiku, berkata bahwa tujuan mereka mengembangkan teknologi BIPV adalah untuk mengambil manfaat dari matahari di Kenya yang belum termanfaatkan dengan baik.
Teknologi ini mungkin terasa mahal untuk rumah tinggal, sebuah genting berharga antara $20 sampai $250, tergantung ukurannya, hanya optimal untuk sekolah, rumah sakit atau pengembang bangunan. Namun Strauss Energy sedang mencari cara untuk menekan biaya pembuatan genting sambil meningkatkan efisiensinya. Mereka optimis bisa memproduksi 10.000 unit genting per hari.
Penulis: NW/G15