Penggunaan alat pelindung diri (APD) berupa face shield kini tengah naik daun, terlebih sejak pandemi Covid-19 mulai melanda. Benda yang satu ini dapat memberikan perlindungan tambahan pada area wajah, khususnya area mata, agar terhindar dari droplet. Selain itu, penggunaan APD yang satu ini juga dapat menjauhkan kita dari kebiasaan menyentuh wajah yang tidak disadari.
Meskipun memiliki banyak kegunaan, sama APD jenis lainnya, face shield juga dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. APD yang satu ini terbuat dari plastik yang sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan jika limbahnya terus dibiarkan menumpuk. Hal ini tentu saja dapat membahayakan lingkungan dan ekosistem di sekitarnya.
Prihatin akan permasalahan tersebut, seorang desainer bernama Alice Potts berinisiatif untuk menciptakan face shield yang lebih ramah terhadap lingkungan. Pada tahun 2020, ia menciptakan pelindung wajah yang sepenuhnya terbuat dari bioplastik yang mudah terurai. Alice membuat bioplastik tersebut dari bahan yang tidak biasa, yaitu sampah sisa makanan!
“Saya memanfaatkan sampah makanan yang berasal dari pasar lokal, toko daging, dan rumah warga sekitar. Sampah sisa makanan tersebut saya olah sedemikian rupa hingga menjadi lembaran bioplastik yang dapat dibentuk menjadi face shield,” tutur Alice seperti dilansir dari Dezeen.
“Untuk menciptakan face shield yang kuat, saya memanfaatkan kandungan gula dan protein. Kandungan gula yang terdapat dalam sampah makanan dapat memberikan fleksibilitas pada bioplastik. Di sisi lain, protein dapat memberi kekuatan pada plastik itu sendiri,” ujarnya menambahkan.
Setiap Face Shield Memiliki Keunikan Tersendiri
Tidak seperti face shield pada umumnya yang terlihat bening, pelindung wajah karya Alice tampak lebih buram dan memiliki sedikit motif yang berwarna. Meski demikian, pelindung wajah tersebut tetap menawarkan fungsinya sebagai APD dengan baik. Alice menjelaskan bahwa setiap pelindung wajah yang ia ciptakan memiliki keunikannya masing-masing.
“Setiap face shield terbuat dari sampah makanan yang berbeda. Warna, struktur, serta tekstur dari pelindung wajah ini tergantung pada jenis makanan yang saya olah menjadi bioplastik. Maka dari itu, masing-masing pelindung wajah memiliki ciri khas yang berbeda-beda,” tutur desainer lulusan Royal College of Art London ini.
“Untuk menciptakan pelindung wajah yang unik, saya juga menggunakan pewarna alami yang berasal dari sampah sisa buah-buahan, sayuran, serta bunga. Setiap warna dari face shield benar-benar bersifat musiman. Semua tergantung pada bunga apa yang mekar, serta sayuran dan buah apa yang sedang tumbuh di sekitar London,” tambahnya
Selain terdiri dari lembaran bioplastik yang berdesain unik, face shield unik karya Alice juga dilengkapi dengan rangka yang terbuat dari mesin cetak tiga dimensi. Alice menyatakan bahwa ia ingin menggabungkan keunggulan teknologi dan keberlanjutan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik lagi.
Penulis: Anggi R. Firdhani
Sumber: