eRecycle menjadi aplikasi digital teknologi yang memberikan terobosan dalam menjemput sampah. Aplikasi ini bertujuan bukan hanya mengumpulkan sampah plastik, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan sampah sembarangan.
Aplikasi yang diinisiasi oleh PT Multi Inti Digital Lestari ini merupakan salah satu model bisnis yang bergerak dari hulu ke hilir. Caranya dengan melakukan pendekatan ke penghasil sampah langsung yaitu masyarakat.
Dengan menggunakan teknologi, urusan persampahan dapat menjangkau lebih luas karena sistem pengambilannya dapat terarah. Bantuan teknologi juga memudahkan masyarakat untuk mengelola sampah mereka.
Baca juga: Mallsampah, Aplikasi Jual Beli Sampah Online
Dicky Wiratama Kepala Produk eRecycle mengatakan aplikasi berbasis telepon seluler ini juga mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah. “Kita juga melakukan penjemputan dan melakukan pengarahan sampai distribusi penjualan limbahnya. Artinya kita memang M to M, bukan aplikasi,” kata dia.
PT Multi Inti Digital menyebut ide ini memberikan kemudahan bagi masyarakat sebab prosesnya jelas dari pengambilan sampah di lokasi hingga penimbangan oleh tim. Setelah ditimbang sampah akan ditukarkan dengan hadiah (reward) berupa saldo tergantung dari nilai yang ditawarkan.
Untuk menggunakan aplikasi ini, masyarakat diminta mengisi data pribadi saat mengakses aplikasi eRecycle. Sedangkan, untuk mencairkan saldo masyarakat harus menyertakan nomor rekening karena sistem pembayarannya secara non-tunai.
Dicky menuturkan aplikasi ini merupakan senjata untuk membujuk masyarakat dan menghasilkan suatu sistem yang efektif. Ia secara tidak langsung mengorganisir masyarakat supaya mengelola sampah dengan teknologi digital. Menurutnya, cara pengelolaan sampah yang selama ini biasa diterapkan masih konvensinoal.
Selain memberikan kemudahan dalam pemilahan sampah kepada masyarakat, usaha ini memotonh jalur pengelolaan agar lebih efisien. eRecycle melihat terdapat 3,2 juta ton sampah dan mayoritas plastik. Bahkan sampah tersebut banyak yang tercecer. “Dengan kondisi seperti itu kita berani tawarkan langsung memungut ke penghasil sampah nomor satu. Kita juga bisa memotong dan menawarkan harga yang kompetitif daripada tengkulak,” ucapnya.
Baca juga: 4 Aplikasi Untuk Gaya Hidup Berkelanjutan
Aplikasi yang baru diluncurkan pada 25 November 2019 lalu ini mampu menarik 5.000 pengunduh. Untuk operasionalnya, saat ini eRecycle mampu melayani 12 kecamatan di Jakarta Timur sebagai wilayah percobaan .
Dicky mengatakan bahwa Jakarta Timur merupakan wilayah terpadat dan penghasil sampah terbanyak di Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek). “Tahun ini mau seluruh DKI Jakarta, termasuk sekalian Bekasi. Harapannya memang seluruh DKI.”
Setelah sampah plastik terkumpul nantinya akan dikirim ke Rumah Lestari untuk diolah sekaligus diproses daur ulang. Hasilnya berupa biji plastik hingga produk jadi berbahan daur ulang plastik.
“Untuk label ini kan tidak bisa didaur ulang ya. Jadi, kita kumpulkan dulu lalu kita berikan kepada siapa yang bisa mengelola. Begitu juga sampah kotor. Jadi kita kerjasama. Ke depannya kita mau coba cari yang bisa mengolah, intinya tidak dibuang,” ucapnya.
Penulis: Ridho Pambudi