Dua tahun lalu, perusahaan Tesla telah meluncurkan Tesla Powerwall, ruang penyimpanan baterai berkapasitas tinggi yang bisa digunakan untuk mengaliri listrik dalam satu rumah. CEO Tesla Elon Musk mengatakan jika teknologi Powerwall ini bisa digunakan untuk mengubah cara dunia dalam mengonsumsi energi.
Sayangnya bagi sebagian orang, Tesla Powerwall masih terlalu mahal untuk dijangkau. Hal tersebut membuat banyak orang berkreasi dengan menciptakan Powerwall buatan mereka sendiri; menggunakan baterai laptop bekas.
Dipertemukan dalam forum diypowerwalls.com juga media sosial, masyarakat bisa belajar cara membuat Powerwall versi mereka dengan aman dan tentu saja, lebih murah dari Powerwall buatan Elon Musk.
Dilansir Inhabitat, Jehu Garcia selaku salah satu pembuat Powerwall mengatakan, “ini adalah masa depan, ini sederhana, bersih, efisien, dan sangat kuat.” Beberapa Powerwall DIY (do-it-yourself) yang diciptakan mampu menyimpan energi lebih besar dari Tesla Powerwall.
Bahkan pengguna bernama Glubux didalam forum mengklaim, Powerwall-nya bisa menyimpan 28 kWh energi. “Aku menjalankan listrik rumah menggunakan itu, faktanya bahkan aku membeli oven elektrik, dan alat masak induksi untuk menghabiskan energi yang tersisa pada musim panas,” tulis Glubux seperti dikutip Vice.
Mayoritas pehobi Powerwall menyarankan untuk menggunakan baterai lithium-ion 18650 untuk memulai proyek DIY. Baterai tersebut biasanya dibungkus dengan plastik warna-warni dan bisa ditemukan didalam berbagai macam elektronik, seperti laptop atau komputer jinjing misalnya.
Efek positif dari tren membuat Powerwall adalah mengurangi limbah. Menurut CEO Call2Recycle Carl E. Smith, sekiranya 95% dari baterai konsumer yang dijual di AS tidak didaur ulang dan hanya dibuang saja.
“Semua baterai seharusnya bisa didaur ulang menjadi produk sekunder yang berharga dan ini menjadi alasan mengapa kita tidak boleh membuang baterai,” tutup Smith.
Penulis: MFA/G41