Saat ini, jagung menjadi topik perdebatan hangat di dunia, terutama di Meksiko, dimana jagung pertama kali didomestikasi 8000 tahun silam. Jagung bukan hanya sumber pangan utama Meksiko, namun juga memiliki makna religius, sosial dan budaya yang amat penting –sebuah kearifan lokal yang terancam punah akibat rekayasa genetika jagung. Sebagai bentuk dukungan terhadap perlawanan warga Meksiko, studio desain Maizz Visual menciptakan Dioses del Maíz, sebuah instalasi audio visual yang merepresentasikan rupa dewa-dewi jagung era Pra-Hispanik di atas Mexico City’s Parque, Meksiko.
Untuk memenuhi permintaan suplai jagung bagi populasi dunia yang berkembang pesat, Meksiko saat ini mengimpor jagung dalam jumlah besar dari Amerika Serikat, salah satunya dari sebuah perusahaan besar, Monsanto, yang melakukan rekayasa genetika pada produk benih dan bahan pangan yang dijualnya.
Meskipun di Meksiko topik jagung transgenik masih menjadi pro-kontra, seorang hakim Meksiko pada September lalu membuat putusan yang melarang penanaman jagung hasil rekayasa genetika di Meksiko. Monsanto saat ini masih melakukan upaya perlawanan terhadap putusan hakim tersebut.
Sementara itu, pihak pro jagung transgenik menyebutkan bahwa jagung transgenik lebih unggul dan mampu meningkatkan hasil panen dalam negeri karena memiliki resistensi yang tinggi terhadap herbisida, kekeringan, dan pestisida.
Di sisi lain, kritikus memperingatkan bahwa jagung hasil rekayasa genetika mengancam keanekaragaman pertanian serta makna filosofis jagung bagi budaya Meksiko. Selain itu, kritikus juga memperingatkan bahwa pemberian ijin pada Monsanto terkait rencana penanaman 2,5 juta hektar jagung hasil rekayasa genetika akan membuka peluang privatisasi pasar benih jagung yang eksklusif hanya untuk beberapa perusahaan besar terpilih saja.
Instalasi audio visual karya Maizz Visual baru-baru ini berhasil menumbuhkan kesadaran mengenai isu rekayasa genetika jagung. Delapan bentuk tiga dimensi wajah para dewa jagung Pra-Hispanik diproyeksikan di kanopi pohon Parque México selama 2 malam di depan ribuan orang.
Wajah-wajah hijau, yang dapat bergerak melalui transisi video 3 dimensi, khusus dipersiapkan agar dua proyeksi dapat ditampilkan pada satu kanopi pohon secara bersamaan. Iringan suara dan musik ala Pra-Hispanik turut melengkapi instalasi ini.
Dewa-dewi yang dipresentasikan dalam instalasi ini diantaranya Cocijo I dan II, dewa-dewa air Zapotec; Tlaloc I dan II, dewa-dewa air Aztec dan budaya Olmeca; Quetzalcoaltl, dewa yang dianggap sebagai yang pertama kali menerima benih jagung dalam mitologi Aztec; Chalchiuhticue, dewi panen jagung dan kesuburan Aztec; dan Xilonen, dewi jagung Aztec.
(G33)
Sumber: inhabitat.com
Foto: Maizz Visual