Memperingati Hari Air Sedunia, yuk kita intip Desolenator, sebuah inovasi pemurnian air, desalinasi, menggunakan tenaga surya. Baca selengkapnya di bawah ini, yah!
22 Maret yang merupakan Hari Air Sedunia, menjadi peringatan bagi kita untuk fokus pada pentingnya air; memikirkan cara untuk mengurangi banjir, kekeringan, dan kontaminasi air.
Hari air sedunia juga menyadarkan kita tentang 2,1 miliar orang yag hidup tanpa akses air bersih. Belum lagi perubahan iklim dan populasi berlebih yang akan membuat krisis air semakin menjadi-jadi.
Salah satu opsi yang menjadi solusi akan water stress ini adalah pabrik desalinasi, di mana air asin diubah menjadi air minum. Namun, menjalankannya butuh banyak energi; dan sebagian besar dijalankan dengan menggunakan bahan bakar fosil.
Akhirnya, cara yang seharusnya menjadi jalan keluar, malah makin menyebabkan kekeringan dan kekurangan air, serta butuh biaya yang relatif mahal dalam operasinya.
Berawal dari Keresahan akan Krisis Air Bersih
William Janssen, CEO Desolenator; menjalani kariernya di daerah yang langka air. Salah satunya adalah Abu Dhabi, yang menjadi rumah bagi pabrik desalinasi terbesar di dunia.
Hampir semua produksi air minum melewati proses di pabrik desalinasi. Ini memicu keinginannya untuk menemukan cara yang lebih berkelanjutan untuk menghasilkan air minum. Ia akhirnya membentuk prototipe Desolenator pada tahun 2012.
Desolenator adalah unit desalinasi mobile off-grid dengan panel surya. Perangkat ini dapat memurnikan air dari jenis sumber yang berbeda – termasuk air hujan dan air laut – yang sepenuhnya bebas emisi. Tidak memerlukan filter, membran atau bahan kimia apa pun; serta dapat menghasilkan sekitar 15 liter air suling per hari.
Pengoptimalan Konversi Energi Matahari dengan Desolenator
Panel surya normal biasanya memiliki efisiensi sekitar 15 persen, yang berarti sisa energi matahari yang mereka terima terbuang sebagai panas. Desolenator menggunakan sistem paten yang menggabungkan energi panas limbah dengan energi listrik yang panel hasilkan; lalu digunakan untuk merebus air.
Hasil uap air tersebut kemudian dikondensasikan dalam penukar panas internal yang menghasilkan air minum bersih. Panas yang tersisa diumpankan kembali ke sistem dalam siklus berkelanjutan yang membantu menjaga produksi tetap berjalan tanpa henti. Teknologi fotovoltaik-termal ini mengoptimalkan konversi energi matahari sampai kurang lebih 60 persen.
Membantu Akses Air Bersih
Janssen mengharapkan solusinya dapat membantu orang-orang yang kesulitan akan akses air bersih; mulai dari negara-negara yang tidak mampu secara biaya dalam mengadakan fasilitas terkait air ke komunitas lokal, sampai orang-orang yang tinggal di pelosok; yang tidak bisa lagi mengandalkan jaringan air nasional.
“Perangkat lain menghasilkan lebih banyak air, tetapi harganya jauh lebih mahal, dan membutuhkan bahan habis pakai,” kata Janssen kepada Fastcompany.
Air adalah tantangan sumber daya terbesar, sekaligus memiliki banyak peluang dalam pengembangannya. Penyediaan dan konsumsi air secara langsung berdampak pada respons kita terhadap perubahan iklim, pelestarian laut, bahkan migrasi masyarakat.
Peningkatan efisiensi air melalui daur ulang air di tempat juga memungkinkan ketahanan pangan untuk masyarakat lokal. Ini berkaitan dengan kesuburan tanah pertanian.
Mengurangi Konsumsi Botol Plastik
Desolenator juga secara tidak langsung berpengaruh untuk mengurangi penggunaan botol plastik. 240 miliar botol plastik yang terjual setiap tahunnya akan tergantikan karena dekatnya produksi air yang berkelanjutan.
Selain itu perangkat ini juga mengurangi emisi dari transportasi, karena tidak perlu mengambil air bersih dari tempat yang jauh.
Baca juga: SunToWater, Unit Penghasil Air Minum dari Udara
Fitur Desolenator yang Bervariasi
Perusahaan ini menyatakan, perangkat tersebut memiliki umur 20 tahun dan hanya membutuhkan perawatan minimal. Di dalamnya terdapat komputer kecil yang memungkinkan pembayaran mikro seluler (bayar per penggunaan), pemantauan jarak jauh, dan analitik data.
Berbasis di London dan Belanda, Desolenator telah memenangkan sejumlah penghargaan dan menerima investasi dari beberapa perusahaan. Saat ini, pengaplikasian Desolenator sudah mencakup penggunaan dalam lingkup rumah tangga hingga industri khusus.
Teknologi seperti ini dapat menawarkan cara yang benar-benar berkelanjutan untuk menanggapi krisis air global yang semakin meningkat, di mana makin banyak orang tidak bisa lagi bergantung pada jaringan air nasional.
Inovasi ini adalah bagian dari gerakan yang lebih besar menuju teknologi yang menggabungkan energi terbarukan dan pasokan air dalam sistem yang sepenuhnya berkelanjutan, seperti sistem irigasi bertenaga surya dan perangkat yang memurnikan air menggunakan tenaga matahari; dan memberi tahu Anda kapan air itu aman untuk diminum.
Penulis: Agnes Marpaung
Sumber: