Dalam era teknologi yang terus berkembang, penggunaan drone semakin meluas di seluruh dunia. Salah satu inovasi terbaru yang mencuri perhatian adalah drone ramah lingkungan yang terbuat dari bahan berkelanjutan, yaitu bambu. Drone inovatif ini rancangan Deepak Dadheech, seorang Industrial Designer dan Mechanical Engineer asal India.
Secara umum, drone biasanya terbuat dari plastik yang kurang ramah lingkungan. Namun, eksperimen menarik ini menunjukkan potensi bambu sebagai material alternatif yang lebih baik. Bambu juga dikenal karena keunggulannya sebagai bahan ringan, tahan lama, dan mudah diperbarui.
Tidak seperti kayu keras yang rentan kerusakan, bambu mampu menyerap lebih banyak energi. Dengan ketahanan terhadap benturan, bambu menjadi pilihan ideal untuk rangka drone modern. Drone heksakopter bambu ini merupakan contoh nyata penerapan inovasi material bambu dalam teknologi.
BACA JUGA: Keren! Desainer Asal New York Buat Hiasan Lampu dari Jamur
Selain itu, rangka, kaki, dan lengan drone ini terbuat dari bambu. Namun, sirkuit dan baling-baling tetap menggunakan plastik. Drone ini memiliki berat 350 gram, jauh lebih ringan daripada drone plastik.
Drone Ramah Lingkungan Kurangi Jejak Karbon
Keberhasilan inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi penerbangan, tetapi juga mengurangi jejak karbon. Keberlanjutan kini bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak dalam dunia desain. Dengan memanfaatkan bambu, produsen drone dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pelestarian lingkungan.
Seiring meningkatnya produksi dan inovasi dalam teknologi drone, penting juga untuk mengeksplorasi bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan. Bambu bisa menjadi salah satu jawaban untuk tantangan keberlanjutan di era drone yang semakin mendominasi.
Inovasi ini juga dapat menjadi contoh yang baik bagi desainer lainnya dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dalam menciptakan produk. Terobosan ini tidak hanya unik, tetapi juga sangat berarti untuk mendorong gaya hidup yang lebih ramah lingkungan demi masa depan bumi yang lestari.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia
21 Apr 2024 
raayann
