Desainer asal Switzerland, Renaud Defransesco menciptakan bangku daur ulang Briket yang terbuat dari sisa kentang dan serbuk gergaji. Keduanya merupakan bahan yang dapat terurai secara hayati dan ramah lingkungan.
Kayu merupakan material yang banyak desainer dan produsen gemari. Kayu juga memiliki keindahan dan dapat terurai secara hayati. Namun, pohon membutuhkan waktu untuk tumbuh dan tidak semua bagian dari material kayu tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan. Banyak yang tertinggal di lantai ruang pemotongan, baik dalam bentuk potongan kecil atau seperti kayu yang gergaji hingga menjadi serbuk yang menjadi limbah.
BACA JUGA: Desainer Jepang Buat Mainan Balok Susun dari Daur Ulang Plastik
Melihat permasalahan tersebut, Renaud akhirnya menciptakan bangku Briket dari serbuk kayu yang telah digergaji. Inovasi ini sebagai terobosan baru dalam dunia furnitur yang lebih berkelanjutan.
Selain itu, bangku berkaki sembilan ini juga bukan hanya menjadi solusi untuk mengatasi masalah limbah kayu, tetapi juga ia juga menggunakan material dari industri makanan seperti limbah kulit kentang.
Pembuatan Bangku Tidak Sulit
Yanko Design melansir bahwa pembuatan bagian-bagian bangku ini juga tidak terlalu sulit. Sebab, sebagian besar potongan bangku merupakan campuran limbah kayu dan kentang yang menjadi potongan-potongan kecil hingga menjadi massa yang kaku dan padat.
Selain bentuknya yang minimalis dan unik, material bangku Briket juga bisa berfungsi sebagai bahan bakar seperti kayu yang sering orang-orang gunakan pada api unggun. Dari segi estetika, Briket memiliki tampilan serbuk mentah yang unik dan tekstur yang lebih mirip gabus dibandingkan kayu. Kemungkinan besar hanya orang-orang tertentu yang menyukai desain ini.
Sebagian orang bahkan mungkin meragukan kestabilan dan keandalannya sebagai furnitur yang akan mereka duduki. Faktanya, bangku Briket merupakan contoh inovatif dari desain yang benar-benar memiliki nilai berkelanjutan dari proses awal hingga akhir produksi.
Desainer Mulai Menyentuh Prinsip Berkelanjutan
Bangku Briket merupakan salah satu furnitur ramah lingkungan yang bisa menjadi referensi desainer untuk membuat sebuah karya. Furnitur yang lebih ramah lingkungan ini tentu akan berdampak baik bagi bumi karena materialnya mudah terurai.
Saat ini, furnitur yang terbuat dari bahan ramah lingkungan juga sudah banyak bermunculan. Bahan-bahan tersebut biasanya terbuat dari daur ulang limbah maupun bahan alami.
BACA JUGA: Hanara-shi, Perabotan Ramah Lingkungan yang Mudah Dibentuk
Beberapa desainer juga kini telah mempertimbangkan prinsip berkelanjutan, sehingga mereka terus mencoba menciptakan ekonomi sirkular dalam produknya. Seperti Renaud, salah satu desainer yang menciptakan sinergi antara material dan fungsionalitas. Ia sangat tertarik dengan analisis lingkungan di sekitarnya dan dampaknya terhadap umat manusia.
Sampai saat ini, Renaud terus mengembangkan produk yang beragam seperti berkolaborasi dengan pengrajin lokal atau menggunakan teknologi baru.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia