Kebakaran hutan yang menyebar di California, Amerika Serikat dan New South Wales, Australia mendorong para ilmuwan menciptakan teknologi inovatif penghasil udara dan energi bersih. Sebab, peningkatan karbon dioksida (CO2) akibat pembakaran hutan kian mengancam persediaan udara di bumi. Dilansir dari captain-palent.net, karbon dioksida menyebabkan pola cuaca tak menentu, perubahan iklim, hingga perusakan atmosfer.
Peneliti utama dan profesor jurusan teknik Universitas Waterloo Yimin Wu bersama para ilmuwan lain menciptakan “daun tiruan” sebagai media penghisap CO2 sekaligus penghasil energi bersih. Yimin mengatakan motivasi penelitian ini untuk mengurangi emisi karbon dioksida, gas rumah kaca, pemanasan global, dan menyediakan energi berkelanjutan.
Baca juga: Daun Juga Bisa Menginspirasi Teknologi Baterai
“Saya sangat gembira tentang potensi penemuan ini. Perubahan iklim adalah masalah yang mendesak dan kami dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida sambil menciptakan bahan bakar alternatif,” kata Yimin.
Kepada Candian Press, Yimin menceritakan proyek yang telah mereka kerjakan sejak 2015. Ia menjelaskan bahwa daun tiruan dapat mengubah karbon dioksida juga air agar menghasilkan glukosa dan oksigen menggunakan bantuan sinar matahari. Prosesnya memodifikasi fotosintesis alami tanaman dengan memecah bahan kimia buruk. Proses tersebut dibantu oleh bubuk merah alami yang disebut tembaga oksida. Bubuk merah ini mengubah karbon dioksida menjadi oksigen juga etanol dan menggunakannya sebagai bahan bakar setelah larutan menguap.
Baca juga: Daun, Baterai Ramah Lingkungan Masa Depan
Dalam wawancara dengan Independent, Yimin menuturkan harapannya agar industri komersial mengadopsi teknologi ini. “Teknologi ini telah mencapai efisiensi bahan bakar surya sekitar 10 persen. Ini sudah lebih besar daripada fotosintesis alami (sekitar satu persen),” ucap Yimin.
Menurut Yamin langkah selanjutnya adalah bermitra dengan industri untuk meningkatkan rekayasa sistem sel aliran produksi bahan bakar cair, sehingga pengembangan daun tiruan menjadi lebih efisien. Perusaahan yang menjadi target Yimin di antaranya, minyak, baja, dan otomotif.
Selain penemuan Yimin, teknologi serupa juga dibuat pada bulan lalu oleh para peneliti Universitas Cambridge dan Universitas Harvard di tahun 2017.
Penulis: Sarah R. Megumi