Cycloponics, Berkebun Dalam Gelapnya Ruangan Bawah Tanah

Reading time: 2 menit
Cycloponics. Foto : agritecture.com

Sekitar tahun 1960-an, pemerintah kota Paris mewajibkan para pemilik bangunan baru untuk menyediakan ruang parkir bawah tanah bagi setiap penduduk. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ruang parkir bawah tanah tersebut kini telah berubah menjadi tempat yang terbengkalai begitu saja. Tak ingin melihat ruangan bawah tanah tersebut terbengkalai, Jean- Noël Gertz, seorang insinyur dari  Strasbourg,  Prancis, berinisiatif untuk menyulap lokasi tersebut menjadi sebuah kebun melalui proyeknya yang bernama Cycloponics.

“Melalui Cycloponics, kami ingin mempromosikan model baru dari urban farming yang produktif dan berkelanjutan.” ujar Jean seperti dilansir dari Agritecture.

Bersama Cycloponics, Jean memperkenalkan konsep baru dari berkebun: berkebun dalam gelapnya ruangan bawah tanah. Jean memanfaatkan ruangan bawah tanah yang berada di kawasan La Chapelle, Prancis, yang seluas 3.502 meter persegi . Dalam kebun bawah tanah yang ia beri nama La Caverne tersebut, Jean menanam tanaman berupa sayuran microgreens, jamur shiitake, dan juga rempah-rempah.

“Seluruh tanaman tersebut kami tanam secara organik, dan kami memanfaatkan seluruh sumber daya lokal. Kami juga memiliki jejak karbon yang sangat rendah,” ujar Jean pada Atlas of The Future.

Cycloponics, Berkebun dengan Ramah Lingkungan

Lantas, bagaimana cara Jean dan anggota tim Cycloponics lainnya untuk bisa berkebun di dalam ruangan bawah tanah? Untuk berkebun di dalam ruangan bawah tanah yang gelap gulita, Jean sengaja memilih jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan sedikit pencahayaan. Tanaman-tanaman tersebut ditanam secara hidroponik dan vertikal, serta disinari dengan menggunakan lampu LED berdaya listrik rendah.

Untuk menciptakan model urban farming yang ramah lingkungan dan rendah jejak karbon, Cycloponics tidak menggunakan pestisida sama sekali untuk merawat tanaman-tanaman mereka. Mereka berkomitmen untuk tidak menambahkan bahan kimiawi apapun terhadap produk sayuran yang mereka hasilkan. Selain itu, seluruh hasil panen juga mereka antarkan dengan alat transportasi yang 100% bebas dari jejak karbon.

Selain ingin menciptakan budaya berkebun yang baru dan memberikan kehidupan kedua pada ruang bawah tanah yang sudah tak terpakai, Cycloponics juga ingin mengajak para pemuda di Prancis untuk terus peduli terhadap dunia pertanian. Mereka juga ingin mengajak para penduduk lokal untuk lebih produktif lagi.

“Kami juga ingin menciptakan cara-cara baru dalam memulihkan profesi petani yang seringkali kurang dipahami oleh anak-anak muda. Selain itu, melalui Cycloponics kami juga ingin menciptakan lapangan kerja baru bagi para penduduk lokal,” kata Jean.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Agritecture

La Caverne

Atlas of The Future

Top