Inovasi
Turbin angin mengapung pertama di dunia telah diluncurkan. Turbin yang dinamakan Hywind Scotland ini diperkirakan dapat menyediakan energi bersih bagi 20 ribu rumah.
Ilmuwan baru-baru ini telah menemukan cara untuk menghasilkan energi melalui limbah tisu toilet. Mereka mengklaim jika energi tisu toilet bekas tersebut memiliki efisiensi setara pembangkit listrik tenaga gas dan panel surya rumahan.
Dengan perkembangan teknologi sekarang ini, bukan tidak mungkin panel surya bisa dipakai di dalam kota dalam bentuk jendela.
Google telah memutuskan bergabung ke dalam kompetisi mencari energi terbarukan dengan membangun sebuah pembangkit komersial bertenaga fusi nuklir.
Kereta di India saat ini mulai menghijau. Juli lalu, Indian Railways meluncurkan kereta pertama mereka yang menggunakan panel surya di atapnya.
Produksi kopi yang menghasilkan jutaan ton sampah kulit kopi setiap tahunnya membuat perusahaan Huskee berpikiran untuk mengubah sampah tersebut menjadi sesuatu yang indah.
Untuk menangkal panas yang kian menyengat, para pekerja kontraktor kota Los Angeles di AS menyiapkan siasat dengan teknologi aspal dingin.
Bagi sebagian orang, Tesla Powerwall masih terlalu mahal untuk dijangkau. Hal tersebut membuat banyak orang berkreasi dengan menciptakan Powerwall buatan mereka sendiri; menggunakan baterai laptop bekas.
Hal yang umum diketahui bahwa dari pegunungan aktif kita dapat memperoleh energi geotermal. Geotermal adalah cara baru untuk mendapatkan energi bersih dengan memanfaatkan keberadaan panas bumi tersebut tanpa merusak lingkungan.
Menyiasati pertumbuhan alga yang berlebihan, Vivobarefoot; perusahaan penyedia sepatu asal London besama Bloom, firma material inovatif dari San Diego, AS meluncurkan sepatu berbahan dasar alga.
Peneliti dari Swedia telah menemukan cara baru untuk menyaring air saat kita berada di luar jangkauan fasilitas air bersih dengan menggunakan serat kayu.
Adidas kembali berkolaborasi dengan Parley for the Oceans dalam meluncurkan koleksi pakaian renang untuk pria dan wanita yang terbuat dari limbah plastik yang menumpuk di lautan.
Bagi warga terdampak bencana, kemampuan untuk berkomunikasi adalah hal yang sangat krusial. Kekhawatiran tersebut ditangkap oleh Alphabet, anak perusahaan Google yang menciptakan balon internet bernama Project Loon.