Walaupun kehadirannya dapat menyejukkan ruangan, namun Air Conditioner (AC) merupakan salah satu benda yang menyumbang polusi udara. Barang yang ada di tiap gedung perkantoran dan rumah ini, ternyata dapat tergantikan dengan inovasi baru. Peneliti Purdue University, Amerika Serikat, menciptakan cat putih pendingin ruangan. Cat ini dapat menjaga suhu hingga 18 derajat Fahrenheit lebih dingin dibandingkan lingkungan sekitarnya, tanpa menghabiskan energi.
“Sinar matahari yang memanaskan atap dan dinding membuat bagian dalam rumah terasa lebih hangat. Cat ini pada dasarnya menciptakan AC gratis dengan memantulkan sinar matahari dan mengimbangi panas yang ada di dalam rumah Anda,” kata Joseph Peoples selaku salah satu peneliti.
Dia juga berpendapat bahwa mengurangi AC serta-merta berarti menggunakan lebih sedikit energi dari batu bara, sehingga mengurangi emisi karbon dioksida. Cat ini tak hanya akan mengirim panas menjauh dari permukaan, tetapi juga dari Bumi ke luar angkasa, mengingat panas bergerak tanpa batas dengan kecepatan cahaya. Dengan cara ini, panas tidak terjebak di dalam atmosfer dan berkontribusi pada pemanasan global.
“Kami tidak memindahkan panas dari permukaan ke atmosfer. Kami hanya membuang semuanya ke alam semesta, yang merupakan penyerap panas tak terbatas, ” kata Xiangyu Li, salah satu peneliti cat.
Baca juga: Jaket Multi Iklim yang Terbuat dari Ampas Kopi Favorit Anda
Cat Pendingin Ruangan Efektif Pantulkan Sinar Ultraviolet
Cat putih karya para peneliti Purdue memantulkan 95,5 persen sinar matahari dan secara efisien memancarkan panas inframerah. Setelah mencoba berbagai material, terpilihlah kalsium karbonat (senyawa yang ditemukan di kapur, batu kapur dan kulit kerang) sebagai bahan utama cat ini.
Dalam jurnal Cell Reports Physical Science, para peneliti menunjukkan, ketimbang cat putih komersial, cat yang mereka kembangkan dapat mempertahankan suhu yang lebih rendah di bawah sinar matahari langsung. Cat ini juga memantulkan lebih banyak sinar ultraviolet.
Peneliti membuktikan klaimnya lewat kamera infrared yang menangkap gambaran cat tembok dan pengaruhnya dalam mendinginkan suhu panas.
“Kamera inframerah memberi Anda pembacaan suhu seperti termometer untuk menilai apakah seseorang sedang demam. Pembacaan ini memastikan bahwa cat kami memiliki suhu yang lebih rendah daripada lingkungannya dan cat komersial, ” kata Ruan.
Penemuan ini merupakan salah satu inovasi ramah lingkungan yang berpotensi untuk mengerem laju emisi karbon. Pengurangan penggunaan energi untuk mengatasi suhu ruang yang semakin panas lewat cara yang ramah lingkungan tak hanya menyelamatkan Bumi, tapi juga meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dan tak bergantung dengan energi fosil.
Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari