Pada Januari 2022 mendatang, pemerintah California akan mewajibkan penduduknya untuk memilah limbah makanan secara mandiri. Mereka meminta para penduduk setempat untuk membuang sisa makanan ke tempat sampah khusus alih-alih membuangnya ke tempat sampah biasa. Upaya tersebut mereka lakukan untuk mengurangi tumpukan sampah organik dan mengurangi emisi gas metana di negara bagian Amerika Serikat tersebut.
Setelah limbah makanan dipilah dan dibuang ke tempat khusus, pemerintah California akan mengumpulkan limbah tersebut dan mengolahnya kembali menjadi kompos. Selain itu, mereka juga akan memanfaatkan sisa makanan menjadi biogas. Mereka berharap bahwa upaya tersebut dapat mengurangi emisi metana dan penumpukan sampah organik di tempat pembuangan sampah hingga 75 %.
“Ini merupakan upaya terbesar pengelolaan limbah makanan yang pernah kami lakukan sejak tahun 1980,” ujar Rachel Wagoner, Direktur Departemen Daur Ulang dan Pemulihan Sumber Daya California, dalam The Guardian.
Menurutnya, mendaur ulang makanan merupakan satu-satunya cara termudah dan tercepat yang dapat setiap orang lakukan untuk mengatasi perubahan iklim.
Selain mewajibkan penduduknya untuk memilah limbah makanan secara mandiri, pemerintah California juga akan mewajibkan pasar swalayan dan restoran untuk menyumbangkan makanan berlebih kepada orang yang membutuhkan. Mereka juga mengharuskan para pelaku industri makanan dan minuman untuk rutin menyerahkan sisa makanan ke bank sampah khusus.
Program Daur Ulang Limbah Makanan di California: Terbesar di Amerika Serikat
Pemerintah California menyatakan bahwa mereka akan menyelenggarakan program daur ulang limbah makanan terbesar di Amerika Serikat. Mereka akan mengelola kembali sekitar 23 juta ton makanan sisa yang mereka dapatkan dari 40 juta penduduk.
California juga merupakan negara bagian kedua di Amerika Serikat yang telah memiliki undang-undang khusus mengenai pengelolaan limbah makanan setelah Vermont. Beberapa negara bagian lain seperti San Francisco juga telah merancang kebijakan yang sama, namun kebijakan tersebut belum beroperasi dengan baik.
Sebagai informasi, limbah makanan merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi perubahan iklim. Sekitar sepertiga dari makanan di dunia terbuang sia-sia dan membusuk begitu saja. Makanan yang telah membusuk akan menghasilkan 8 hingga 10 % gas metana global yang dapat merusak lapisan ozon.
Penulis: Anggi R. Firdhani
Sumber: