Sebuah studi baru dari para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, mengungkap cara meningkatkan jumlah pengguna mobil listrik. Temuan ini akan membuat perbedaan terbesar karena menyangkut perbaikan infrastruktur. Selain itu, menjadi langkah kunci untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari transportasi.
Para peneliti menemukan, memasang stasiun pengisian daya di jalan perumahan, bukan hanya di lokasi pusat seperti area mal; dapat meningkatkan angka pemakai kendaraan listrik yang sangat besar. Mereka juga menemukan penambahan stasiun pengisian daya berkecepatan tinggi di sepanjang jalan raya dapat menyumbang angka pengguna mobil listrik.
Selain itu, tersedianya kendaraan alternatif bagi warga yang perlu bepergian di luar daya jangkau kendaraan listrik dalam sekali tempuh, juga meningkatkan potensi elektrifikasi kendaraan.
Temuan ini mereka paparkan pada 21 Januari 2021 di jurnal Nature Energy. Dalam sebuah makalah karya lektor studi energi MIT Jessika Trancik, mahasiswa pasca sarjana Wei Wei, pasca doktoral Sankaran Ramakrishnan, dan mahasiswa doktoral Zachary Needell.
Berbagai macam lembaga atau badan yang mendukung studi ini, antara lain; Dana Pengembangan Regional Eropa, Program Pengembangan Regional Lisbon Portugal, Yayasan Portugis untuk Sains dan Teknologi, dan Departemen Energi Amerika Serikat.
Identifikasi Data Kebutuhan Mengemudi Masyarakat
Para peneliti mengembangkan metodologi baru untuk mengidentifikasi solusi pengisian daya yang sesuai dengan aktivitas sehari-hari masyarakat.
Mereka menggunakan data yang terkumpul dari perangkat pelacak GPS di mobil serta hasil survei tentang kebiasaan dan kebutuhan mengemudi orang sehari-hari. Termasuk data rinci dari wilayah Seattle dan data yang lebih umum dari Amerika Serikat secara keseluruhan.
Trancik mengatakan, peningkatan penggunaan mobil listrik secara signifikan sebagai kendaraan pribadi merupakan fitur pokok dari kebijakan mitigasi iklim di tingkat lokal, negara bagian, dan federal.
“Tujuan dari studi ini adalah untuk lebih memahami bagaimana mewujudkan rencana elektrifikasi kendaraan menjadi kenyataan dalam waktu yang singkat,” tambahnya.
Pendekatan yang mereka ambil secara metodologis adalah dengan menekankan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku konsumsi energi orang secara rinci, sepanjang hari dan tahun.
Untuk melakukannya, mereka memeriksa bagaimana warga berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain sepanjang hari, dan di mana mereka berhenti.
“Dari sana kami dapat melihat kapan dan di mana mereka dapat mengisi daya tanpa mengganggu aktivitas perjalanan harian mereka,” ujar Trancik.
Tim peneliti mengamati aktivitas harian reguler dan variasi yang terjadi selama setahun.
“Melihat dengan longitudinal penting untuk memahami berbagai jenis perjalanan yang pengemudi lakukan dari waktu ke waktu. Sehingga kami dapat menentukan jenis infrastruktur pengisian daya yang perlu untuk mendukung elektrifikasi kendaraan,” kata Wei.
Cara Meningkatkan Jumlah Pengguna Mobil Listrik: Jarak Tempuh Berpengaruh
Trancik dan rekan-rekannya menyatakan, biasanya ada saat-saat ketika orang perlu berkendara lebih jauh. Pengemudi juga suatu saat bisa saja melakukan perjalanan yang lebih singkat dari biasanya dalam sehari.
Misalnya, dengan sedikit waktu untuk berhenti dan mengisi ulang tenaga kendaraannya. Walaupun mungkin hanya terjadi beberapa kali dalam setahun, ternyata hal ini juga menjadi faktor penentu dalam keputusan masyarakat untuk menggunakan mobil listrik.
Menurut para peneliti, teknologi baterai yang terus meningkat dan jangkauan maksimum mobil listrik yang semakin jauh ternyata belum cukup. Baterai berkapasitas tertinggi cenderung sangat mahal, dan tidak terjangkau oleh banyak orang.
“Jadi, mengatasi masalah jangkauan itu penting,” ujar Trancik.
Efisien dalam Pengadaan Pengisian Daya
Strategis dalam menempatkan infrastruktur di tempat yang paling nyaman dan efektif bisa sangat signifikan. Pengemudi dapat dengan mudah memilih di mana dan kapan mereka akan mengisi daya.
“Ada berbagai cara untuk mendorong peningkatan infrastruktur pengisian daya. Melalui kemitraan publik-swasta, perluasan infrastruktur pengisian daya dapat dengan cepat dilakukan,” hemat Trancik.
Pemerintah negara bagian dan lokal juga perlu memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dalam bisnis. Beberapa dari mereka telah mengisyaratkan dukungannya untuk elektrifikasi kendaraan.
Menyediakan akses mudah ke transportasi alternatif saat pengemudi mengonsumsi lebih banyak energi dari jumlah biasanya, juga berperan meningkatkan pengguna mobil listrik. Perusahaan kendaraan bahkan mendapatkan keuntungan jika bermitra dengan layanan penyewaan mobil untuk membantu mendorong penjualan mobil listrik mereka.
Baca juga: Norwegia Terbanyak Gunakan Mobil Listrik, Kejar Target Bebas Emisi 2025
Cara Meningkatkan Jumlah Pengguna Mobil Listrik: Menyediakan Pengisian Daya di Lokasi Perumahan
Dalam analisis peneliti tentang kebiasaan mengemudi di Seattle, mereka menemukan:
- dampak penambahan stasiun pengisian cepat di jalan raya, atau
- peningkatan ketersediaan kendaraan jarak jauh hingga empat hari dalam setahun.
Peneliti menemukan, korelasi dari dua poin di atas yakni jumlah rumah yang bisa memenuhi kebutuhan mengemudi mereka dengan kendaraan listrik biaya rendah meningkat dari 10 persen menjadi 40 persen.
Jumlah ini meningkat menjadi di atas 90 persen rumah tangga jika stasiun pengisian cepat, pengisian di tempat kerja, pengisian umum inap, dan akses hingga 10 hari ke kendaraan alternatif semuanya tersedia. Opsi pengisian daya di lokasi perumahan adalah kuncinya.
Temuan studi ini menyoroti pentingnya menyediakan kemampuan pengisian daya inap untuk lebih banyak orang. Mereka yang memiliki garasi sendiri atau parkir di luar badan jalan sering kali dapat dengan mudah mengisi daya mobil mereka di rumah. Sementara banyak orang yang tidak memiliki pilihan itu dan menggunakan parkiran umum.
“Sangat penting untuk memberikan akses yang dapat diandalkan dan dapat diprediksi, untuk pengisian daya bagi orang-orang, di mana pun mereka parkir untuk waktu yang lebih lama di dekat rumah, atau menginap semalam,” kata Trancik.
Itu termasuk lokasi seperti hotel serta lingkungan perumahan. Perencanaan publik harus bertujuan untuk memperluas aksesibilitas ke sebagian besar penduduk. Perluasan infrastruktur yang strategis akan terus menjadi penting bahkan ketika pengisi daya cepat turun biaya dan desain baru memungkinkan pengisian lebih cepat.
Kajian ini akan membantu memberikan beberapa pedoman bagi pembuat kebijakan yang mencari cara untuk memfasilitasi pengurangan emisi gas rumah kaca. Sebab, sektor transportasi menyumbang sekitar sepertiga dari emisi tersebut secara keseluruhan.
“Solusi pengisian berdampak tinggi yang mereka identifikasi dapat dicampur dan dicocokkan di berbagai kota, desa, dan wilayah tertentu,” tulis para peneliti di makalah mereka.
Penulis: Agnes Marpaung
Sumber: