Dengan cerita tentang bus listrik di Cina yang mencengangkan, kali ini Cina menambah keterkejutan dunia ketika Cai Qi, walikota Beijing, mengumumkan target pengurangan batubara hingga dua kali lipat dari target mereka semula.
Angka yang ambisius ini berawal dari komitmen untuk mengurangi pemakaian batubara sampai 10 juta ton di kota Beijing, sebuah angka yang mengharuskan mereka untuk menutup beberapa pembangkit listrik tenaga batubara. Walikota Cai Qi mengatakan bahwa setelah melalui beberapa pertimbangan tertentu, mereka menargetkan untuk menurunkan angka pemakaian batubara menjadi 7 juta ton.
Bila dibandingkan dengan pemakaian 22 juta ton batubara di tahun 2013, kita bisa memahami betapa cepatnya perubahan yang terjadi di sana. The Business Green melaporkan bahwa petunjuk ke arah itu sangat menggembirakan, pemerintah kota memutuskan untuk menyingkirkan sekitar 300.000 kendaraan lama dan menggantinya dengan yang lebih bersih energi.
Walaupun ada kekhawatiran bahwa kendaraan listrik di Cina sebenarnya adalah kendaraan berbahan bakar batu bara yang sedang menyamar, namun sangat menarik bahwa keinginan untuk berpindah dari batubara berjalan beriringan dengan transisi dari bahan bakar bensin dan solar.
Di tempat lain, Iran menyiapkan dana sebesar $ 3 miliar untuk energi terbarukan, Cina menyiapkan $361 miliar dan Inggris berjuang keras menciptakan teknologi hijau dan kota yang bersih. Begitu juga perusahaan-perusahaan besar di dunia berjuang membuat sebuah komitmen yang luar biasa untuk menurunkan jejak karbon di masa depan sehingga sedikit sekali yang bisa dilakukan oleh industri tambang dan minyak untuk menahan laju perubahan ini.
Penulis: NW/G15