Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kotoran manusia ternyata mampu menghasilkan energi yang cukup untuk memberikan daya bagi 138 juta rumah. Peneliti dari United Nation University – Institute for Water, Environment and Health (UNU-INWEH) yang berlokasi di Kanada, membuat sebuah hipotesa bahwa biogas yang dihasilkan dari kotoran manusia dapat memproduksi energi dari gas yang setara dengan nilai 12,5 miliar dolar.
Selain itu, dengan membuat sistem pengumpulan kotoran yang baik untuk negara berkembang seperti Indonesia, Brazil dan Ethiopia bisa menjawab tantangan penyediaan fasilitas sanitasi yang selama ini kurang baik.
Seperti dilansir dalam situs inhabitat.com, studi tentang biogas ini bertujuan mengatasi dua masalah penting, yaitu kontaminasi yang dihasilkan dari kurangnya sistem sanitasi di negara berkembang dan kebutuhan akan sistem energi yang berbiaya rendah. Mengambil contoh pada sebuah komunitas di Uganda, studi ini menghubungkan sanitasi yang baik pada masalah kesehatan dan lingkungan.
Penyakit seperti kolera, disentri dan thypus semua berasal dari buruknya sistem sanitasi. Seperti juga halnya dengan saluran air kotor yang tidak terurus, semuanya menghasilkan kontaminasi terhadap kualitas air minum yang dampaknya akan meluas lagi.
Mengembangkan sebuah sistem sanitasi dalam sebuah komunitas baru biayanya sangat mahal. Oleh karena itu, PBB mengalihkannya pada biogas sebagai insentif dalam hal keuangan. Biogas adalah energi bersih yang berharga. Laporan terakhir menyebutkan bahwa gas anaerobik yang diproduksi oleh kotoran dari komunitas ini telah menghasilkan biogas senilai 200-376 juta dolar tiap tahun.
Walaupun laporan tersebut tidak mungkin membangun sebuah sistem sanitasi atau sebuah instalasi biogas, namun jelas laporan ini akan memulai sebuah pembicaraan penting.
Penulis: NW/G15