Pada minggu kemarin Greeners sudah membahas mengenai beberapa tips untuk mengurangi paparan pestisida bagi tubuh. Lalu pada salah satu tipsnya, terdapat saran untuk menanam dan membuat pupuk organik secara mandiri dari rumah. Selain dapat mengendalikan bahan tertentu yang tanah dan tumbuhan kita terima, ternyata banyak juga lho manfaat dari membuat pupuk sendiri!
Sobat Greeners bisa memanfaatkan sebagian besar sampah rumah tangga menjadi pupuk. Hal ini dapat mengurangi jumlah timbulan sampah yang terbuang ke tempat pembuangan akkhir. Kali ini Greeners akan membahas mengenai panduan mudah untuk membuat pupuk, serta apa saja sih sampah yang bisa kita manfaatkan untuk menjadi pupuk organik? Yuk kita mulai!
Manfaatkan Pupuk Kandang
Sebagian besar masyarakat Indonesia telah terbiasa untuk memelihara hewan ternak di rumah. Mungkin hal ini juga yang membuat pupuk yang paling banyak ditemukan berasal dari pupuk kandang. Pupuk ini biasanya berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing.
Meski terbuat dari kotoran, pupuk kandang memiliki kandungan nitrogen, fosfor dan kalium yang tinggi. Kandungan tersebut bermanfaat untuk mempertahankan struktur fisik tanah dan mempengaruhi ketersediaan unsur hara di dalam tanah sehingga akar dapat tumbuh secara baik.
Untuk membuat pupuk kandang, Sobat Greeners bisa mengumpulkan kotoran hewan sesuai kebutuhan. Kemudian siapkan juga bahan campurannya, seperti dedak, arang sekam, air, juga campuran EM-4. Kotoran hewan tersebut kemudian ditumpuk secara merata menyerupai bedengan dan taburkan dedak juga cairan EM-4. Biarkan selama 21 hari agar proses pengomposan berlangsung dengan baik, setelah itu pupuk kandang siap untuk kamu gunakan. Bagi Sobat Greeners yang mempunyai hewan ternak, jangan langsung buang kotoran ternakmu ya!
Pupuk Kompos
Pasti Sobat Greeners sudah akrab dengan pupuk yang satu ini. Bahan untuk membuat pupuk kompos mudah ditemukan di setiap rumah. Caranya hanya memanfaatkan sampah organik sisa makanan atau dedaunan. Membuat pupuk kompos termasuk mudah, namun perlu ketelitian dan kesabaran karena proses pengomposan yang cukup memakan waktu.
Bahan-bahan tersebut bisa kamu kumpulkan menggunakan wadah berukuran besar dengan penutupnya. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang sudah terisi sampah organik. Setelah bahan tersebut tercampur, tutup wadah dengan rapat agar tidak terkontaminasi oleh air hujan, hewan dan terkena paparan sinar matahari. Jika proses pengomposan benar, pembuatan pupuk kompos hanya berlangsung selama hitungan minggu hingga 1-3 bulan saja.
Tips penting lainnya, meski termasuk sampah organik, sampah kulit jeruk, kulit bawang merah dan bawang putih sebaiknya jangan digunakan untuk membuat kompos. Karena mereka dapat mengusir cacing tanah yang merupakan bagian penting dari pertumbuhan tanaman.
Ampas Kopi
Selain bersahabat dengan manusia, ternyata kopi juga bersahabat dengan tanaman Sobat Greeners! Tingginya kandungan fosfor, potassium, magnesium dan tembaga memberikan nutrisi yang sangat baik untuk tanah, sehingga ampas kopi juga dapat kita manfaatkan menjadi pupuk bagi tanaman. Beberapa manfaatnya antara lain dapat meningkatkan drainase, retensi air dan aerasi di dalam tanah.
Pembuatan pupuk ampas kopi sangat mudah karena tidak perlu Sobat Greeners campurkan dengan bahan-bahan yang lain. Sobat Greeners cukup mengumpulkan ampas kopi dengan wadah dan bisa langsung menaburkan secukupnya di bagian permukaan tanah tanaman.
Cangkang Telur
Cangkang telur ternyata bisa kita manfaatkan menjadi nutrisi bagi tanaman lho! Kandungan kalsium karbonat yang terdapat pada cangkang telur merupakan kandungan nutrisi yang bagus untuk menjadi pupuk organik.
Terdapat beberapa cara untuk membuat cangkang telur menjadi pupuk, salah satunya Sobat Greeners bisa mencuci bersih dan keringkan kulit telur yang telah dikumpulkan. Lalu hancurkan menggunakan blender atau tumbuk sampai menjadi bubuk halus. Setelah itu, bubuk cangkang telur bisa langsung kalian campurkan ke dalam lubang tanam.
Kulit Pisang
Untuk memberi nutrisi tanaman, Sobat Greeners juga bisa menggunakan kulit pisang. Sobat Greeners dapat mendaur ulang kulit pisang untuk meningkatkan kesuburan tanaman dan tanah. Hal ini karena pisang kaya akan mineral kalium yang berfungsi untuk membangun ketahanan terhadap hama dan penyakit.
Selain kalium, mineral lainnya yang terkandung pada kulit pisang adalah fosfor, berguna untuk memengaruhi pembuahan dan pembungaan. Untuk panduan mengolah kulit pisang, Sobat Greeners bisa melihat artikel pada April 2021 lalu, Greeners secara khusus membuat tips DIY mengolah kulit pisang yang berguna untuk nutrisi tanaman.
Penulis: Zahra Shafira
Sumber: