Hipertensi atau darah tinggi adalah kondisi tekanan darah seseorang yang berada di atas batas normal. Demi mencegah hipertensi, Sobat Greeners perlu menjaga pola makan dan bijak dalam memilih makanan.
Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan batasan. Salah satunya makanan tinggi garam yang bisa menyebabkan tubuh terkena penyakit hipertensi.
Hipertensi bisa menjadi masalah serius karena dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan gangguan pembuluh darah lainnya.
BACA JUGA: 15 Cara Hidup Lebih Sehat dengan Memperhatikan Makanan Anda
Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, dan faktor genetik dapat berperan dalam menyebabkan hipertensi.
Makanan yang sehat dan pola makan yang seimbang memainkan peran penting dalam mencegah hipertensi dan menjaga kesehatan secara umum. Berikut adalah beberapa makanan yang perlu dihindari atau dikurangi konsumsinya untuk mencegah hipertensi.
1. Makanan asin
Halodoc melansir bahwa makanan asin dapat meningkatkan tekanan darah karena kandungan natrium atau garamnya yang tinggi. Natrium merupakan mineral penting yang sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan, fungsi otot, dan sinyal saraf.
Namun, asupan natrium yang berlebihan dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh. Oleh karena itu, hindari makanan tinggi garam seperti makanan olahan, makanan cepat saji, camilan asin, dan saus kemasan.
Kementerian Kesehatan juga menganjurkan makanan yang diolah dengan menggunakan garam dapur dan atau baking powder dan soda seperti roti, biskuit, kue asin, keripik asin dan makanan kering asin lainnya perlu dibatasi konsumsinya.
Makanan lain yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi antara lain makanan olahan, kalengan, atau kemasan. Pasalnya, makanan tersebut banyak mengandung natrium. Satu porsi makanan kemasan seberat 8 ons atau 227 gram mengandung sekitar 500 – 1.570 miligram natrium.
Natrium digunakan dalam makanan ini bukan untuk meningkatkan rasa, tetapi sebagai pengawet makanan agar makanan bertahan lebih lama. Seperti yang kita ketahui bersama, natrium memang memiliki beragam kegunaan dalam makanan, seperti meningkatkan rasa, mengawetkan, mengentalkan, mempertahankan kelembapan, dan memanggang atau mengempukkan daging.
2. Minuman beralkohol
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, terutama jika kamu konsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Alkohol merangsang sistem saraf simpatis yang dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.
Bagi individu yang sudah menderita hipertensi, minum atau mengonsumsi makanan dengan kadar alkohol secara berlebihan dapat memperburuk kondisi tekanan darah tinggi yang mereka alami.
Selain itu, mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah. Sehingga, dapat meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis (penumpukan plak pada dinding pembuluh darah) dan hipertensi.
BACA JUGA: Waduh! 6 Makanan Ini Bisa Turunkan Imunitas Tubuh
3. Makanan tinggi lemak
Makanan tinggi lemak bisa memiliki dampak yang beragam pada kesehatan, terutama jika kamu konsumsi secara berlebihan atau dalam jangka panjang. Lemak jenuh juga dapat meningkatkan risiko darah tinggi atau hipertensi.
Lemak jenuh merupakan salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan pada makanan hewani. Misalnya, daging merah berlemak, lemak susu, mentega, dan keju keras.
Ketika kamu mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuhnya, lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah kamu, terutama kolesterol LDL (kolesterol jahat). Kolesterol tinggi dalam darah dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, atau aterosklerosis. Akibatnya, pembuluh darah menyempit dan membatasi aliran darah ke organ tubuh, termasuk jantung dan otak.
4. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji sering kali memiliki kandungan garam, lemak jenuh, gula tambahan, dan kalori yang tinggi, yang semuanya dapat berkontribusi pada peningkatan risiko hipertensi. Apabila Sobat Greeners menyukai makanan seperti pizza, burger, dan kentang goreng sebaiknya segera membatasi konsumsi makanan tersebut.
Hello Sehat melansir bahwa natrium dan lemak jahat ini terdapat pada makanan olahan yang biasa ditemukan pada makanan cepat saji, seperti daging olahan, keju, dan roti.
Makanan cepat saji seringkali tinggi kalori, namun nutrisinya rendah. Konsumsi kalori yang berlebihan tanpa nutrisi yang cukup dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas. Sehingga, faktor tersebut bisa memicu tekanan darah tinggi.
5. Daging merah dan kulit ayam
Daging merah, terutama jenis yang tinggi lemak, mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan memicu perkembangan aterosklerosis, yang dapat mempengaruhi tekanan darah.
Begitu pula dengan kulit ayam yang perlu penderita hipertensi hindari. Pasalnya, kedua jenis makanan ini mengandung lemak jenuh yang tinggi dan bisa memicu darah tinggi.
100 gram daging sapi mengandung 6 gram lemak jenuh, sedangkan daging babi mengandung sekitar 1,2 gram lemak jenuh. Sedangkan untuk daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh tertinggi yaitu 8,83 gram.
Namun, penting untuk kamu ingat bahwa tidak semua konsumsi daging merah secara langsung menyebabkan hipertensi. Korelasi antara keduanya mungkin disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti pola makan keseluruhan, gaya hidup, dan faktor genetik.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia