Belum usai dunia dilanda pandemi Covid-19, masyarakat kembali heboh dengan kehadiran jenis virus yang mengakibatkan kasus dua kematian warga di Kerala, India. Ya, virus bernama Nipah (NiV) tersebut membuat ratusan orang wajib untuk melakukan tes massal.
Melansir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, virus Nipah merupakan salah satu jenis virus yang dapat menyerang hewan dan manusia. Keberadaan virus tersebut belum terdeteksi di Indonesia hingga saat ini. Namun, beberapa kasus infeksi virus tersebut sudah terkonfirmasi di negara yang berdekatan dengan Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap virus yang diduga mudah menular ini.
Simak penjelasan gejala, penularan, dan cara pencegahan virus Nipah berikut ini!
Asal-usul Kemunculan Virus Nipah
Virus ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 1998-1999. Saat itu, terdapat laporan wabah yang menyerang kalangan peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia. Kemudian, wabah itu berdampak hingga Singapura.
Selain itu, beberapa jenis hewan menunjukkan gejala demam, sulit bernafas, dan kejang. Dari kejadian wabah tersebut, tercatat ada 276 kasus terkonfirmasi dengan 106 kematian.
BACA JUGA: Langkah Antisipasi Paparan Virus Saat Kumpul Bersama
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus tersebut berasal dari kelelawar buah yang menular ke babi saat terjadi penebangan hutan secara besar-besaran. Hal itu menyebabkan populasi kelelawar berpindah mendekati area peternakan. Ternak babi yang telah terinfeksi dapat menularkan virus ke peternak, dan peternak pun dapat menularkannya ke sesama manusia.
Sementara itu, virus tersebut juga menyerang sejumlah warga di Bangladesh pada 2001. Sejak itu, wabah ini hampir setiap tahun menyerang negara setempat, termasuk India yang letaknya berdekatan dengan negara ini.
Tanda dan Gejala Virus Nipah
Virus ini memiliki masa inkubasi sekitar 4-14 hari. Artinya, seseorang dapat mengalami gejala infeksi virus ini setelah virus tersebut masuk ke tubuhnya dalam kurun waktu tersebut.
Infeksi virus ini dapat menimbulkan gejala ringan yang mirip dengan gejala flu, tetapi bisa juga menimbulkan gejala berat yang berisiko menyebabkan kematian. Saat terinfeksi virus tersebut, seseorang dapat mengalami beberapa gejala.
Melansir Kemenkes RI, ada sejumlah gejala dan tanda-tanda infeksi virus Nipah. Di antaranya demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, sesak nafas, dan muntah.
Pada kasus yang parah, infeksi virus ini bisa menyebabkan peradangan pada otak (ensefalitis). Orang yang menderita ensefalitis akibat infeksi virus ini bisa mengalami gejala berupa mudah mengantuk, sulit fokus dan konsentrasi, serta disorientasi atau tidak bisa mengenal waktu, tempat, dan orang lain, termasuk orang terdekatnya.
Cara Penularan Virus Nipah
Virus Nipah merupakan virus jenis RNA yang termasuk dalam golongan Paramyxovirus. Golongan virus ini juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia, gondongan, dan campak. Virus Nipah berasal dari hewan liar, seperti kelelawar pemakan buah (Pteropus sp.) dan hewan ternak, seperti domba, kambing, dan babi yang terinfeksi virus tersebut.
Penularan virus ini dapat terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine.
BACA JUGA: Peneliti Siberia Temukan ‘Virus Zombie’, Mengancam Manusia?
Selain itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa seseorang bisa mengalami gejala infeksi virus ini ketika mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi virus Nipah, khususnya daging yang kurang matang.
Tidak hanya dari hewan ke manusia, virus Nipah juga dapat menular antarmanusia. Seseorang bisa terinfeksi virus ini apabila pernah kontak dengan pasien yang terinfeksi virus tersebut.
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah
Ada beberapa cara yang dapat Sobat Greeners lakukan untuk mencegah dari risiko penularan virus ini. Di antaranya sebagai berikut.
1. Hindari kontak dengan kelelawar atau hewan ternak yang berisiko tertular virus Nipah. Jika perlu, sobat Greeners bisa memasang jaring di sekitar rumah untuk mencegah kelelawar masuk ke dalam rumah.
2. Cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi, serta hindari konsumsi buah atau sayuran yang kotor dan tampak sudah tergigit oleh binatang.
3. Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, sepatu boots, dan pelindung wajah, saat membersihkan kotoran atau urine hewan.
4. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sedang sakit, terutama yang memiliki gejala infeksi virus ini.
5. Hindari konsumsi daging kelelawar atau daging hewan ternak yang dimasak kurang matang.
Setelah mengetahui penjelasan yang diperlukan mengenai virus Nipah seperti asal-usul, gejala, cara penularan, serta pencegahannya, Sobat Greeners harus tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan dan keamanan. Apalagi, virus ini mudah menular dari hewan atau orang yang terinfeksi, sehingga dianggap berpotensi menjadi pandemi.
Penulis: Maula Sulthoni
Editor: Indiana Malia