Rumah mode mewah asal Italia, Valentino, baru-baru ini telah mengumumkan bahwa mereka tak akan lagi menggunakan bulu hewan mulai tahun 2022. Valentino juga akan menutup anak perusahaan mereka, Valentino Polar, yang selama ini berfokus pada produksi produk fesyen berbahan bulu hewan. Dengan meninggalkan penggunaan bulu hewan, Valentino ingin mewujudkan misi mereka untuk menjadi rumah fesyen yang lebih berkelanjutan.
“Valentino menyadari bahwa penggunaan bulu hewan merupakan suatu praktik perdagangan yang kejam. Sebuah industri fesyen bisa membunuh sebanyak 100 juta hewan dalam setahun hanya demi menciptakan koleksi fesyen semata. Hal ini jelas-jelas kejam,” jelas Martina Pluda, direktur dari Humane Society International (HSI) Italia, pada Treehugger.
Bulu hewan memang sempat menjadi ikon fesyen kelas atas pada beberapa puluh tahun silam. Beberapa rumah fesyen ternama sempat berlomba-lomba membuat koleksi pakaian berbahan bulu hewan semenarik mungkin, termasuk Valentino. Namun seiring dengan meningkatnya kesadaran produsen dan konsumen akan fesyen yang lebih beretika, penggunaan bulu hewan dalam dunia fesyen pun perlahan-lahan mulai ditinggalkan.
“Penggunaan bulu hewan, selain kejam, juga membuat pakaian terlihat kuno dan ketinggalan jaman,” ujar Martina.
Tidak Semudah Kelihatannya
Valentino menyadari bahwa meninggalkan penggunaan bulu hewan tidak semudah dan sesederhana kelihatannya. Untuk menciptakan koleksi pakaian musim dingin, mereka perlu menggunakan bahan baru berupa bulu sintetis. Hal ini tentu saja menimbulkan dilema bagi Valentino, karena bulu sintetis terbuat dari plastik yang berasal dari minyak Bumi. Selain itu, bahan sintetis juga memiliki kualitas yang rendah dan memiliki umur pakai yang rendah.
Hingga saat ini, Valentino sendiri masih belum memutuskan apakah mereka akan menggunakan bulu sintetis atau tidak dalam koleksi fesyen mereka. Namun yang pasti, mereka akan terus berusaha menjadi rumah mode yang lebih beretika dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
“Kami akan terus berusaha dalam mengembangkan kreativitas kami dalam mencari bahan yang berbeda, dan kami ingin lebih memperhatikan lingkungan untuk penciptaan koleksi fesyen di masa-masa mendatang,” ujar CEO Valentino, Jacopo Venturini, pada Treehugger.
Sebagai informasi, Valentino bukanlah satu-satunya perusahaan fesyen yang telah mengatakan selamat tinggal pada penggunaan bulu hewan. Beberapa rumah fesyen mewah lainnya seperti Gucci, Chanel, dan Versace telah lebih dulu meninggalkan penggunaan bulu hewan. Selain itu, rumah fesyen Balenciaga dan Alexander McQueen juga telah menghentikan penggunaan bulu hewan pada awal tahun 2021.
Penulis: Anggi R. Firdhani
Sumber: