(Greeners) – Sepeda dan Toto Sugito nampaknya tidak terpisahkan. Selain karena Toto memang gemar mengendarai sepeda, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Bike to Work Indonesia (B2W Indonesia). Pria kelahiran 7 Desember 1963 ini pun rajin mengampanyekan kepedulian lingkungan dengan bersepeda.
“Sekarang kita semua sudah merasakan efeknya pemanasan global dan perubahan iklim. Kita harus melakukan sesuatu dan siapapun bisa dan dengan cara apapun; berhemat listrik dan mengelola sampah dengan benar. Yang kami lakukan disini adalah mengajak masyarakat untuk menggunakan sepedanya untuk menempuh jarak yang dekat,” ujarnya saat ditemui dalam kampanye Srikandi Inspirasi Bagi Negeri di Jakarta (14/04).
B2W Indonesia resmi menjadi organisasi pada tahun 2006. Semula organisasi ini berupa komunitas kecil yang memulai kampanye pertamanya pada tanggal 6 Agustus 2004. Saat itu, mereka mengampanyekan penggunaan sepeda ke tempat kerja.
“Sebenarnya sepeda memang diciptakan untuk transportasi, tapi sekarang berkembang untuk rekreasi. Kami mencoba untuk mengembalikan fungsi awalnya bahwa sepeda itu moda transportasi yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Toto paham benar bahwa tidak mudah mewujudkan niat yang ia dan B2W Indonesia usung. Pasalnya, pemerintah lebih fokus pada pengadaan transportasi massal. Meski begitu, ia yakin bahwa sepeda bisa memberi kontribusi yang positif. “Sepeda bukan solusi utama, tapi bisa menjadi salah satu solusi,” ujarnya optimis.
Berbagai upaya pendekatan dan kerjasama dengan berbagai pihak dilakukan B2W Indonesia untuk mendapatkan fasilitas yang layak bagi pesepeda. Gayung bersambut, kabar baik mereka terima pada tahun 2009.
“Tahun itu upaya kami didukung DPR dengan mengeluarkan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 mengenai Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Di situ sepeda diberikan fasilitas berupa jalur sepeda,” katanya.
Jalur sepeda kini bisa ditemui di beberapa ruas jalan di beberapa kota besar di Indonesia. Jalur itu ditandai dengan marka lalu lintas berupa logo sepeda pada pinggir dan badan jalan. Namun, jalur tersebut masih belum seperti yang Toto dan rekan-rekannya rencanakan. “Kami dengan pemerintah DKI sudah membuat master plan jalur sepeda yang terintegrasi dengan jalur transportasi umum massal, seperti busway dan kereta api. Tapi, sekali lagi, itu hanya sebuah master plan.”
Meski begitu, ia bersama B2W Indonesia menolak untuk pasrah dengan keadaan. “Saya ingin mendesak pemerintah daerah yang sekarang untuk merealisasikan,” tegasnya.
(G08)