Berasal dari tanaman Stevia rebaudiana Amerika Selatan, pengganti gula ini juga dikenal sebagai rebaudioside A, reb-A, atau rebian. Tumbuhan ini mengandung glikosida steviol, yang digunakan sebagai pemanis.
Stevia pertama kali memasuki pasar AS pada tahun 2008, banyak komunitas nutrisi yang tidak tahu tentang potensi kesehatan dari pengganti gula baru ini. Tetapi, saat ini stevia sudah banyak masyarakat konsumsi sebagai pemanis tambahan di setiap hidangan.
Pengganti gula alami ini memiliki nol kalori yang 300 kali lebih manis dari gula. Harapannya, stevia dapat membantu menurunkan berat badan tanpa mengorbankan rasa dan berperan dalam mengelola diabetes.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyebut stevia aman. Tetapi ini tidak berlaku untuk daun stevia dan ekstrak stevia mentah, karena belum memiliki persetujuan FDA untuk digunakan dalam makanan.
Stevia Bermanfaat untuk Kesehatan
Mengontrol kadar gula darah adalah landasan manajemen diabetes. Beberapa makanan yang hambar lalu diberi tambahan pemanis stevia memiliki dampak yang lebih besar daripada yang lain. Stevia memiliki kandungan yang tidak menaikkan gula darah.
Ahli Diet di New York City, Leah Kaufman mengatakan, stevia akan menjadi alternatif gula yang baik dan aman bagi pasien diabetes.
Faktanya, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa stevia mungkin bermanfaat melebihi apa yang diharapkan dari pengurangan gula. Sebuah studi tahun 2017 di Nature Communications menunjukkan stevia merangsang protein yang penting dalam persepsi rasa dan terlibat pada pelepasan insulin setelah makan.
Selain itu, stevia dapat bermanfaat bagi penderita diabetes. Asalkan mereka menggunakannya secukupnya dan tidak mengimbanginya dengan makan kalori ekstra di lain waktu. Stevia adalah pengganti yang baik untuk sukrosa kalori biasa karena memiliki nol kalori.
Seperti Apa Rasanya Gula Alami?
Stevia berasal dari tumbuhan, yang dipandang bermanfaat oleh sebagian orang yang lebih suka makan makanan alami. Stevia rasanya sangat manis, oleh karena itu jika kamu ingin menambahkan stevia ke makanan dan minumanmu tidak perlu terlalu banyak.
Di balik manfaatnya yang baik, stevia berpotensi menimbulkan efek gastrointestinal negatif. Hingga menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa orang.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : Ari Rikin
Sumber : thehealthy