Judul Film : Runaway
Sutradara : Prama Yodha dan Muhammad Rizky
Pemain : M. Rizky, Muhammad Hikmat, Intan Marissa, Acop, Raden Ari, M Faizal
Produksi : Over Crazy Arts, Indonesia, 2012
Genre : Thriller
Durasi : 86 menit
Film indie ini mengambil isu tercemarnya Sungai Cikapundung, yang dicemari secara tidak sengaja oleh suatu badan penelitian rahasia. Pencemaran tersebut menyebabkan keracunan ketika orang meminum dari air yang bersumber dari sungai tersebut hingga berujung kematian.
Ketegangan semakin tinggi saat mereka hidup kembali menjadi zombie dan kehilangan akal sehatnya, liar, ganas, dan kelaparan. Kelaparan akan daging segar. Ketidaktahuan masyarakat mengenai peristiwa tersebut menyebabkan wabah ini menyebar dengan cepat.
Banyak korban berjatuhan terutama di daerah yang dekat dengan aliran Sungai Cikapundung. Kekacauan terjadi dimana-mana termasuk di pusat Kota Bandung, akibat lalainya pemerintah dalam mengatasi.
Tiga bulan setelah peristiwa tersebut, kota Bandung lumpuh. Wabah mulai menyebar ke kota lain. Hanya ada lima orang yang masih selamat, bertemu secara tidak sengaja di tengah kekacauan. Mereka mendengar kabar bahwa Gedung Sate adalah satu-satunya tempat yang masih aman di pusat Kota Bandung, namun besok pagi kota Bandung akan dihancurkan. Hal tersebut mendorong mereka, untuk bersama-sama pergi ke Gedung Sate untuk mencari bantuan dan menyelamatkan diri.
Mereka yang masih selamat dan tidak terinfeksi harus memilih, melawannya atau melarikan diri sebelum kota tersebut di hancurkan.
Film karya sineas muda dari Over Crazy Arts dibuat bukan hanya untuk mengangkat kualitas perfilman horor Indonesia saja, namun film ini juga mempunyai sisi moral untuk menyadarkan betapa pentingnya Sungai Cikapundung dan harus dijaga dari berbagai pencemaran seperti saat ini.
IZOC Chapter Bandung dalam penampilan zombie yang menyeramkan pada film ini, tak kalah dengan film Hollywood dengan tema serupa, Resident Evil dan Silent Hill. Selain Runaway, film horor lokal Bandung berjudul The Last Report juga mengambil tema cerita yang kurang lebih sama, yaitu tentang pencemaran Sungai Cikapundung hanya berbeda setting lokasi.
Film ini seakan menyampaikan pesan apa yang manusia berikan pada alam, alam akan memberikan kembali sesuai yang diberi kepadanya.
Penulis: ANP/G32