Aktor sekaligus presenter perjalanan Ramon Yusuf Tungka mengaku bangga menjadi anggota pramuka sejak kecil. Dari pengalaman tersebut, ia menemukan jati diri untuk lebih peduli terhadap pelestarian alam dan hutan di Indonesia.
Ia mengatakan dari kegiatan pramuka ia belajar mengenai lingkungan. Menurutnya alam menjadi media yang tepat untuk menemukan jati diri dan menentukan keputusan untuk menjalankan hidup. “Saya merasa ini bukan hobi, tetapi bagian dari gaya hidup. Dan melestarikan alam serta hutan menjadi tanggung jawab manusia,” ucapnya dalam acara Festival Hari Hutan Indonesia melalui siaran langsung Youtube, pada Jumat , 7 Agustus 2020.
Baca juga: Rayi Putra Berikan Contoh Agar Anak Muda Peduli Lingkungan
Selain itu menurut Ramon Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa. Menurutnya wilayah nusantara memiliki 54 kawasan hutan yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia dan memberikan kehidupan bagi manusia.
Di sisi lain pria kelahiran Surabaya ini menambahkan pandemi seperti saat ini merupakan waktu yang tepat bagi manusia untuk memulihkan hubungan kepada alam. Ia mengatakan keberadaan taman nasional di Indonesia menjadi destinasi wisata alam yang tepat bagi manusia.
Namun, menurutnya wisatawan juga harus peduli dengan alam agar kelestariannya tetap terjaga. Ia juga mengatakan banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari menjaga sikap saat memasuki taman wisata atau hutan dan memakai barang ramah lingkungan sebagai upaya mencegah laju deforestasi.
Ia menegaskan agar mengurangi penggunaan kertas. Dalam kehidupan sehari-hari, ia mengatakan tidak lagi memakai barang yang berhubungan dengan perusakan hutan. Ia juga mulai mengganti segala perlengkapan mandi seperti sabun dan sampo organik. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan dengan peralatan yang berasal dari sawit.
Baca juga: Nicholas Saputra: Manusia Tak Dapat Dipisahkan dari Alam
Menurutnya semakin tinggi permintaan akan suatu barang tersebut, secara langsung mendorong penanaman sawit. Selanjutnya hutan Indonesia akan dibabat habis oleh manusia. Oleh karena itu salah satu cara yang bisa dilakukan ialah menggunakan barang berbasis ramah lingkungan. “Saat ini saya sudah disiplin untuk tidak menggunakan barang-barang yang berpotensi merusak hutan,” ucapnya.
Di sela wawancara Ramon berpesan sebagai manusia jangan pernah menganggap hutan dengan manusia sebatas hubungan antara subjek dan objek. “Karena manusia dengan alam bukan subjek dan objek, tetapi kita semua adalah satu kesatuan,” kata dia.
Penulis: Ridho Pambudi