Diabetes selama ini sering diidentikkan dengan penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan manis atau yang mengandung kadar gula secara berlebihan. Ada juga faktor lainnya seperti obesitas atau kelebihan berat badan yang dapat meningkatkan resiko diabetes. Namun berdasarkan hasil studi terbaru yang dilakukan oleh tim ilmuwan interdisipliner dari University of Leicester dan institusi lainnya, ternyata polusi udara dapat memicu peningkatan resiko diabetes tipe 2.
Studi mengenai kasus diabetes ini dipublikasikan pada jurnal Environment International , yang berjudul The Association Between Air Pollution and Type 2 Diabetes in a Large Cross-sectional Study in Leicester: The CHAMPIONS Study. Setelah mengumpulkan sample data dari 10.443 peserta di Leicestershire, Dr. Gary O’Donovan, selaku penulis dan pemimpin tim peneliti menyimpulkan bahwa faktor demografi banyak menjelaskan hubungan antara polusi udara dan diabetes tipe 2.
“Pencemaran udara yang tinggi dan aktivitas fisik yang rendah adalah dua penyebab utama penyakit dan kematian dini di negara berpenghasilan menengah dan tinggi,” ujar Donovan.
“Seperti kebanyakan kota di Inggris, Leicester hanya memiliki sedikit monitor kualitas udara. PBB memperkirakan bahwa dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di kota pada tahun 2050 dan kota-kota kita harus menjadi tempat yang lebih baik dan lebih sehat untuk dihuni.”
Polutan Udara
Paparan polutan udara diketahui dapat menyebabkan resistensi insulin, yang mana merupakan ciri khas penyakit diabetes, dan bukti observasi telah diterapkan untuk lebih memahami potensi hubungannya.
Profesor Roland Leigh, Direktur Teknik EarthSense dan Direktur Enterprise di University of Leicester Institute for Space and Earth Observation, dan rekan penulis studi tersebut, mengatakan: “Kami tahu bahwa polusi udara adalah risiko kesehatan lingkungan terbesar di dunia yang mempengaruhi 92% dari populasi dan terkait dengan lebih dari tiga juta kematian per tahun, dan buktinya dapat berkontribusi terhadap peningkatan resiko diabetes tipe 2.
“Namun, kami akan terus menerapkan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas udara untuk menghilangkan potensi pemaparan jangka panjang,” lanjut Profesor Leigh. “Sebagai inovator dalam pemantauan kualitas udara, University of Leicester dan EarthSense memiliki kontribusi mendasar dalam memahami masalah polusi dan kesehatan yang kompleks.”
Seperti yang dilasir pada Science Daily, Diabetes adalah salah satu penyebab utama kematian di kalangan menengah ke bawah, menengah atas dan ekonomi berpenghasilan tinggi. Prevalensi global diabetes hampir dua kali lipat, dari 4,7% pada tahun 1980 menjadi 8,5% pada tahun 2014, dengan sebagian besar kasus tipe 2. Bukti eksperimental yang ada menunjukan paparan nitrogen dioksida dan unsur partikulat terkait dengan pembengkakan dan resistensi insulin.
Penulis: Diki Suherlan