Pembahasan mengenai isu lingkungan tak akan ada habisnya. Berbagai kampanye mengenai lingkungan juga telah menjadi fokus banyak orang maupun komunitas di Indonesia. Berbeda dengan yang lain, Studio Sakra Nusa menciptakan komik berjusul Astawira sebagai medium edukasi kepada masyarakat.
Dengan membaca komik diharapkan proses pembelajaran maupun pemberian informasi menjadi lebih menyenangkan. Selain berfungsi untuk mengisi waktu luang, membaca komik dapat meningkatkan daya imajinasi dalam diri.
Pada cetakan pertama ini studio Sakra Nusa bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Komik ini dicetak sebanyak 1.000 eksemplar dan dibagikan secara gratis ke sejumlah sekolah yang ada di Pulau Jawa.
Komik yang sebelumnya dirilis di aplikasi Webtoon ini menggabungkan cerita fiksi pahlawan super dengan permasalahan lingkungan yang tengah berkembang di dunia. Komik Astawira juga mengangkat topik lingkungan lain seperti polusi udara dan solusi menguranginya melalui kegiatan bersepeda.
Di edisi pertama, cerita di dalamnya dibagi menjadi enam bagian yaitu Teman, Pertemuan, Ikatan, Lezat, Sebal, Bergabung, dan Pahlawan. Sebagai prolog, komik ini menceritakan bagaimana awal mula seorang anak Sekolah Dasar bernama Wira bertemu dengan makhluk asing dan mendapatkan kekuatan untuk membasmi kejahatan yang ada di kotanya.
Karakter tokoh utama di dalam komik ini diceritakan sebagai pelajar yang memiliki segudang masalah terutama sejak ayahnya hilang bertahun lalu. Ia sulit berteman dan merasa kesepian. Hidupnya berubah saat dirinya tiba-tiba bertemu dengan sesosok makhluk bernama Hejo.
Bersama ibunya, Ardesti, ia tinggal dan sekolah di pinggir kota yang jauh dari hiruk pikuk dan kekacauan. Sosok Ardesti merupakan seorang istri yang ditinggal suaminya menghilang entah ke mana. Ia bekerja sendiri sebagai jurnalis untuk menghidupi kebutuhan keluarga dan anak semata wayangnya itu.
Di sekolah, Wira selalu diganggu oleh Badaq teman sekelasnya yang memiliki karakter jahil. Sampai akhirnya ia bertemu dengan mahkluk hijau misterius yang diberi nama Hejo. Pertemuan tersebut merupakan satu langkah untuk mendapatkan kekuatan super. Awalnya Wira takut dan merasa asing dengan pertemuan tersebut di sebuah taman bekas peninggalan kakeknya.
Saat bertemu, Wira mengira bahwa Hejo ialah hantu penunggu pohon kramat yang ada di lahan tersebut. Dari sanalah keduanya mulai beradaptasi satu sama lain dan bermain bersama.
Karakter Hejo di dalam komik ini digambarkan berbentuk bulat dengan daun menjulur dari atas kepalanya. Hejo merupakan makhluk misterius yang jatuh dari langit dan memiliki kekuatan menyatu dengan benda atau mahkluk apa pun.
Secara tidak sengaja Wira mengetahui bahwa Hejo memiliki kekuatan untuk berbaur dengan dirinya. Keduanya selanjutnya memahami pentingnya peduli kepada sesama, memiliki rasa hormat, dan arti persahabatan, dan menjaga kebajikan. Sejak saat itu mereka berdua bertekad untuk membasmi kejahatan yang ada di kota.
Dalam penyampaiannya, cerita Astawira menggunakan bahasa sehari-hari agar mudah dipahami. Di halaman akhir, diberikan juga lampiran informasi mengenai peran binatang bagi ekosistem.
Sebagai informasi, komik Astawira dapat diakses melalui media sosial Instagram dan halaman Facebook Astawira. Sedangkan untuk mengikuti petualangan Wira dan Hejo secara daring bisa melalui Webtoon Astawira.
Penulis: Ridho Pambudi