Komitmen perusahaan fesyen dalam melindungi planet bumi belakangan ini patut diapresiasi. Pasalnya, melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 atau G7 Summit yang telah diselenggarakan beberapa hari yang lalu, sebanyak 32 perusahaan fesyen dunia berbagi gagasannya untuk meningkatkan keberlanjutan dengan membuat sebuah pakta fesyen berkelanjutan yang disebut Fashion Pact.
Dilansir dari Business Green, 32 merek pakaian terkenal dan mewah, seperti Adidas, Burberry, Kering, Hermes, Nike, Prada H&M, Gap, Chanel, Stella McCartney, Selfridges, Ralph Lauren, dan Puma telah menyatakan siap mendukung Piagam Industri Mode yang digagas oleh The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) demi mengatasi perubahan iklim.
Menurut siaran pers, adapun tujuan dibuatnya pakta fesyen ini ialah untuk mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan dalam mengurangi dan menghindari emisi karbon, membantu mengatasi perubahan iklim, memulihkan keanekaragaman hayati, menciptakan proses pertanian, pertambangan, dan kehutanan yang ramah lingkungan; serta melindungi lautan dan meminimalkan penggunaan plastik.
Marco Gobbetti , selaku CEO Burberry yang hadir dalam konferensi ini mengatakan bahwa satu perusahaan tidak dapat menyelesaikan tantangan lingkungan yang dihadapi planet dengan sendirian. Gobbeti percaya bahwa kekuatan kolaborasi dalam keberlanjutan dapat mendorong perubahan nyata.
“Tujuan Pakta Mode sangat selaras dengan pekerjaan kami sendiri di bidang ini selama beberapa dekade terakhir, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan para penandatangan lainnya untuk membantu mengubah industri kami, mendukung komunitas kami dan melindungi lingkungan,” ujar Gobbetti.
Dalam pakta tersebut para perusahaan fesyen dituntut untuk mencari sumber bahan baku utama yang berkelanjutan dan sumber energi terbarukan 100 persen di seluruh operasi dan rantai pasokannya pada tahun 2030.
Program Berkelanjutan
Selain itu, sebagai salah satu industri terbesar, paling dinamis dan berpengaruh di planet ini, industri fesyen diharapkan dapat memiliki kekuatan untuk memainkan peran penting dalam memimpin perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dengan membuat sebuah program yang dapat diverifikasi untuk mencapai emisi nol atau bersih pada tahun 2050.
Sejauh ini, inisiatif industri fesyen berkelanjutan mulai membuahkan hasil di awal 2019, ketika presiden Perancis, Emmanuel Macron meminta François-Henri Pinault, CEO Kering Group, yang memiliki Gucci, Saint Laurent dan Alexander McQueen untuk membentuk koalisi yang membahas bagaimana praktik industri saat ini berdampak pada lingkungan.
Sebelumnya, beberapa perusahaan fesyen dunia telah mendapat sejumlah kritikan dari berbagai pihak karena tidak mampu berkontribusi dalam menangani kebakaran hutan yang baru-baru ini terjadi di hutan hujan Amazon. Presiden Macron menilai bahwa situasi di Amazon merupakan krisis internasional dan dia ingin itu ditangani sebagai masalah utama pada KTT G7 ke-45.
Penulis: Diki Suherlan