Apabila mengingat negara Kenya, mungkin hal pertama yang terbayangkan dalam pikiran kita adalah gambaran mengenai sebuah negara yang gersang. Namun, siapa sangka bahwa di negara itu terdapat sebuah rumah produksi fesyen yang mengusung keberlanjutan dan beretika? Panâh adalah salah satunya.
Panâh merupakan sebuah rumah produksi fesyen yang didirikan oleh Morteza Saifi dan Evgeniya Khromina dan berlokasi di Nairobi, Kenya. Tidak seperti model pakaian khas Afrika pada umumnya, Panâh menampilkan koleksi pakaian dengan sentuhan khas Afrika yang berbeda. Umumnya, pakaian khas Afrika memiliki warna yang berani dan dihiasi oleh motif chitenge (motif khas Afrika) yang ramai. Namun, Panâh menerapkan konsep yang bertolak belakang.
Busana yang dihadirkan oleh Panâh memiliki sentuhan yang lebih simpel, namun tetap terlihat elegan. Aksen motif chitenge, salur atau flora dipadu dengan warna-warna lembut seperti biru muda dan krem mendominasi koleksi Panâh. Jenis pakaian yang diproduksi Panâh diantaranya adalah blus, gaun, celana kulot, dan crop top.
Lalu, hal apa yang membuat Panâh menjadi rumah produksi fesyen yang beretika? Dalam proses produksi, Panâh menggunakan air yang didapatkan dengan cara menampung air hujan. Selain itu, Panâh juga menerapkan sistem lean manufacturing, di mana mereka mempertimbangkan segala pengeluaran sumber daya yang ada sehingga tidak terjadi pemborosan. Tak sampai di situ saja, Panâh juga sangat memperhatikan kelangsungan hidup para pekerjanya.
“Panâh menawarkan kesempatan bagi para wanita pra sejahtera dan para orang tua tunggal di Kenya untuk berkarir di Panâh, sehingga mereka dapat menyokong kondisi ekonomi keluarga,” ujar Morteza seperti dilansir dalam situs ecouterre.com.
Panâh begitu mempertimbangkan berbagai aspek demi meningkatkan kesejahteraan para pekerjanya. Setiap harinya, para pekerja Panâh bekerja di lingkungan yang asri dan sehat. Hal tersebut dikarenakan Panâh berlokasi di sekitar Jamhuri Park, suatu taman kota yang berada di Nairobi.
Selain diberi upah yang layak, seluruh pekera Panâh juga diberi jatah sarapan dan makan siang setiap harinya. Kesehatan dan kesejahteraan para pekerja menjadi prioritas yang diutamakan oleh Panâh.
Penulis: Anggi Rizky Firdhani