(Greeners) – Belakangan ini, sebuah aksi donasi untuk penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) sedang ramai dibicarakan. Aksi donasi ini bernama Ice Bucket Challenge dan melibatkan banyak pesohor ternama.
Dalam Ice Bucket Challenge, para selebriti ditantang untuk menuangkan es batu atau air es ke tubuh mereka dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Tantangan ini bertujuan mengajak publik untuk memberikan donasi sebesar 10 dollar untuk dana ALS jika mereka memenuhi tantangan tersebut dalam waktu 24 jam, atau 100 dollar jika mereka tidak mau melakukan tantangan tersebut.
Namun, berbeda dengan Nichkun. Personel dari boyband Korea Selatan “2PM” ini, berpendapat bahwa penggunaan air dalam Ice Bucket Challenge tidak memberikan pesan yang baik.
Hal ini diungkapkan pria blasteran Tiongkok-Thailand tersebut melalui akun twitternya, @Khunnie0624, pada tanggal 20 Agustus 2014 lalu.
Ilustrasi: Ist.
“It’s important to save lives but it’s also important to save water. Sorry to disappoint you all. I will donate for a good cause instead.” (Sangat penting untuk menyelamatkan hidup (seseorang), namun penting juga untuk menghemat air. Maaf jika (saya) mengecewakan kalian semua. Sebagai gantinya, aku akan menyumbang untuk tujuan yang baik).
Sikap Nichkun ini patut dicontoh karena masih banyak orang di berbagai belahan bumi ini yang mengalami kesulitan untuk mengakses air yang bersih dan aman untuk dikonsumsi. Bahkan di negara kaya sekalipun, kesulitan air bersih bisa terjadi karena bencana kekeringan.
Nichkun sendiri telah melihat langsung orang-orang di negara lain yang membutuhkan banyak air bersih. Tahun 2013 lalu, Nichkun menjadi duta untuk Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan ia berpartisipasi menjadi sukarelawan di Tanzania. Di sana, ia dan beberapa selebriti lainnya membantu memperbaiki bangunan dan memberikan makanan serta air bersih bagi warga yang membutuhkan.
Sebagai informasi, ALS merupakan singkatan dari Amyotrophic Lateral Sclerosis atau dikenal juga sebagai penyakit Lou Gehrig. Penyakit ini menyerang sel saraf pada otak dan tulang belakang, dan akan mengakibatkan hilangnya kemampuan motorik dan kematian.
Seperti dikutip dalam laman resmi alsa.org, hingga tanggal 27 Agustus 2014, sudah terkumpul dana sebesar 94,3 juta dollar yang didonasikan oleh lebih dari tiga juga orang dari seluruh dunia. Dana ini telah digunakan, diantaranya untuk penelitian dan membantu meningkatkan kesadaran tentang bahaya penyakit ini, dimana kebanyakan orang jarang bertemu atau berhubungan dengan penderita.
(G08)
21 Apr 2024 
