Menurut Edwin, jumlah partikel microbeads dalam setiap kemasan sabun muka dapat mencapai 300.000 partikel. Partikel microbeads ini dapat menggesek kulit yang dapat mengakibatkan iritasi, terlebih bagi para pengguna yang memiliki kulit sensitif dan alergi.
Untuk itu ia mengimbau, bila konsumen tetap ingin menggunakan produk perawatan tubuh yang mengandung scrub, agar tidak menggunakannya terlalu sering. Intensitas penggunaan scrub menurut Edwin hanya dapat dilakukan sekali dalam seminggu.
“Pemakaian scrub itu enggak boleh setiap hari, cuma sewaktu-waktu saja, seminggu sekali. Baik scrub alami atau scrub yang enggak alami itu sama,” katanya.
Mencemari Lingkungan
Microbeads plastik yang terkandung dalam produk perawatan tubuh juga dikhawatirkan akan mencemari lingkungan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Environmental Science & Technology melaporkan bahwa lebih dari delapan triliun microbeads dibuang dalam perairan Amerika setiap harinya. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa microbeads berkontribusi besar dalam mencemari lautan dan danau-danau karena sulit untuk dibersihkan dan disaring mengingat ukurannya yang sangat kecil.
Yang lebih berbahaya, makhluk hidup di bawah laut seperti ikan, cumi-cumi, tiram, udang dan lainnya menyangka bahwa microbeads merupakan bagian dari partikel makanan yang mereka makan. Kandungan kimia yang terdapat pada microbeads ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kesehatan manusia karena hewan-hewan tersebut merupakan hewan yang biasa dikonsumsi oleh manusia.
“Yang terburuk dari bahan-bahan kimia itu adalah kemungkinan bisa mengakibatkan kanker. Memang enggak langsung karena itu masih ‘abu-abu’, tapi arahnya pasti ke sana,” pungkasnya.
Penulis: TW/G37