Jika Anda pecinta manga, Greeners merangkum delapan pilihan manga bertema lingkungan yang bisa menjadi teman Anda untuk belajar tentang ekologi.
Jepang memiliki beragam budaya populer yang banyak peminatnya di kalangan masyarakat Indonesia. Mulai dari film, musik, anime, fesyen, hingga manga, memiliki komunitasnya masing-masing di Nusantara. Acara seperti Indonesia Comic Con menjadi salah satu momen berkumpulnya para pecinta budaya populer Jepang.
Manga, yang merupakan salah satu budaya populer Jepang, mencapai 10 miliar pencarian setiap bulannya di Google (per tahun 2018). Tema dari produk manga pun bervariasi. Mulai dari cinta, fantasi, robot, bahkan lingkungan.
Kecintaan ini berawal dari era pasca Perang Dunia II, ketika Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tetapi, ekspansi yang tidak terkendali menyebabkan beberapa konsekuensi serius yaitu penyakit dari polusi industri, akibat ulah manusia. Namun, tidak adanya batasan membuat perusahaan memprioritaskan keuntungan daripada keamanan.
Akhirnya, peraturan lingkungan sah pada tahun 1970-an. Sehingga, pada 1990-an, Jepang mengalami tingkat polusi yang lebih rendah dan daerah yang terkena dampak mulai pulih. Dari kisah ini, banyak tema ekologi yang menjadi alur cerita manga. Berikut adalah manga-manga bertema lingkungan yang tak kalah menarik dari tema-tema beken lainnya.
8 Manga Bertema Lingkungan
1. Black Jack oleh Osamu Tezuka
Manga ini bercerita tentang dr. Black Jack, karakter fiksi dengan petualangannya dalam bidang medis. Manga karya pencipta Astro Boy ini mengisahkan dr. Black Jack yang menggunakan uang hasil praktiknya untuk beramal atau membayar operasi lain
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa judul ini masuk dalam daftar manga bertema lingkungan? Apa hubungan seorang ahli bedah yang brilian dan pemberontak dengan lingkungan hidup?
Ternyata, manga Black Jack masuk dalam daftar manga tema lingkungan karena kisahnya yang membeli pulau untuk menyelamatkan lingkungan dari pengembangan komersial.
Si tokoh utama pun menuntut pasiennya yang lebih kaya untuk melindungi lingkungan sebagai imbalan atas jasanya.
Untuk menempatkan manga ini lebih jauh ke dalam konteks, seri manga Black Jack mulai pada tahun 1970-an, di mana pada waktu itu masyarakat Jepang mulai menyadari dampak buruk kapitalisme terhadap lingkungan.
2. Nausicaa Of The Valley Of The Wind oleh Hayao Miyazaki
Kebanyakan orang mungkin tidak asing dengan Miyazaki melalui penyutradaraannya dengan Studio Ghibli. Faktanya, jika Anda penggemar film Ghibli, Anda mungkin menemukan banyak tema ekologi seperti konsumsi sumber daya alam yang berlebihan di Princess Mononoke.
Nausicaa of the Valley of the Wind dianggap oleh banyak orang sebagai magnum opus Miyazaki dan contoh manga nomor 1 dengan tema lingkungan.
Manga ini menggambarkan masa depan pasca-apokaliptik di mana bumi sangat tercemar, dan orang-orang memperjuangkan sedikit sumber daya yang tersisa untuk bertahan hidup.
3. Parasyte, Manga Bertema Lingkungan oleh Hitoshi Iwaaki
Alien menyerang bumi dan mereka melakukannya dengan mengambil alih otak manusia. Shinichi, tokoh protagonis dalam manga ini, menghindari parasit dengan bangun selama serangan.
Namun, parasit tersebut menyerang dan mengambil alih tangan kanannya. Apa hubungannya ini dengan lingkungan? Ras alien menganggap manusia sebagai penyakit yang merusak bumi. Jika mereka menyingkirkan manusia, bumi akan pulih.
Dalem banget, ya, Sobat!
4. Mushishi oleh Yuki Urushibara
Manga ini mengisahkan tentan Ginko, seorang lelaki yang berusaha melindungi umat manusia dari Mushi. ‘Mushi’ adalah makhluk gaib. Lebih jauh, Mushi merupakan makhluk hidup tertua, lebih tua dari manusia, hewan, dan tumbuhan.
Kebanyakan manusia tidak dapat merasakan kehadiran mereka, meskipun beberapa orang terpilih dapat berinteraksi dengan mereka. Manusia akan bertemu Mushi ketika mereka semakin jauh ke alam liar.
Terkadang Mushi menyebabkan fenomena yang tidak bisa dijelaskan oleh manusia biasa. Mushi juga beberapa kali menyebabkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter biasa.
5. Children Of The Sea, Manga Bertema Lingkungan oleh Daisuke Igarashi
Manga ini membahas mengenai peran yang dimainkan lautan dalam siklus kehidupan. Daisuke mengisahkannya lewat seorang gadis yang bertemu dengan dua anak laki-laki yang mengaku dibesarkan oleh duyung.
Manga ini mendapatkan banyak penghargaan dan telah diangkat menjadi film pada 2019.
6. Wolf Children: Ame and Yuki oleh Mamoru Hosoda dan Yu
Mamoru Hosoda menyutradarai film yang menjadi dasar pembuatan manga ini. Premisnya sederhana. Seorang wanita muda bernama Hana jatuh cinta dengan pria yang setengah serigala. Kemudian mereka memulai sebuah keluarga.
Sayangnya, pria tersebut meninggal dan meninggalkan Hana sebagai janda dengan dua anak yang juga setengah serigala. Dalam upayanya untuk memberi mereka kehidupan terbaik — yang berarti tidak membuat mereka memilih antara sifat manusia dan serigala — Hana pindah ke desa terpencil.
Dalam manga ini, terdapat kesamaan keluarga hana dengan hewan yang di ambang kepunahan dan habitat yang menghilang.
7. Weathering With You oleh Makoto Shinkai dan Wataru Kubota
Nama Shinkai melejit dalam skala internasional karena film Your Name. Weathering With You adalah karyanya setelah film tersebut, dan ini adalah manga bertema lingkungan dari adaptasi film.
Siswa sekolah menengah Hodoka kabur dari rumahnya ke Tokyo. Di sana ia bertemu Hina, seorang gadis dengan kemampuan memanipulasi cuaca.
Namun, Hina mulai kehilangan bagian-bagian tubuhnya semakin sering dia menggunakan kekuatannya. Tetapi jika dia mencoba untuk melawan pengorbanan terakhir tubuhnya, hujan akan turun tanpa akhir. Ini menyinggung tentang perubahan iklim, yang meningkatkan curah hujan di seluruh dunia, bahkan ketika musim panas.
Baca juga: Kartun Lingkungan
8. Manga Bertema Lingkungan: 7 Seeds oleh Yumi Tamura
Manga ini tampaknya paling dicari karena walaupun tidak berlisensi, animenya ada di Netflix. Alurnya berfokus pada proyek pemerintah yang bertujuan melestarikan umat manusia setelah meteorit menghantam bumi.
Para orang dewasa yang masih muda terpilih untuk menjadi bagian dari proyek ini. Namun, bumi telah berubah menjadi sesuatu yang tidak mereka kenal. Musim berbeda. Hewan telah berevolusi. Bumi telah menjadi musuh bagi kehidupan manusia. Sementara itu, mereka harus belajar untuk bertahan hidup di dunia baru.
Penulis: Agnes Marpaung
Editor: Ixora Devi
Sumber: