Siapa yang tidak mengenal dan menyukai celana jeans? Celana berbahan denim yang sudah ada sejak 1950-an ini tak pernah kehilangan penggemarnya. Selain modelnya yang tidak ketinggalan jaman, celana jeans atau jins nyaman dikenakan dalam kegiatan sehari-hari. Baik dewasa ataupun remaja pasti memiliki sepotong jins di lemarinya.
Namun, pernahkah terpikirkan oleh kalian untuk tidak mencuci jins sehabis dikenakan? Mungkin hal ini terdengar aneh namun dengan menunda mencuci jins hingga beberapa kali pemakaian ternyata memberikan dampak besar bagi keberlangsungan bumi.
Podusen jins Levi Strauss melakukan penelitian yang menyatakan bahwa dengan mencuci jins terlalu sering maka kita telah ‘berpartisipasi’ dalam merusak lingkungan. Penelitian ini mengatakan jika kita terlalu sering mencuci jins sama saja kita telah menghabiskan hampir 3.800 liter air selama masa pakai sepotong jins tersebut.
“Inilah saatnya memikirkan kembali cara kita yang seringkali mencuci celana jins setelah pemakaian, karena sebenarnya hal ini tidak perlu dilakukan,” ujar Chip Bergh selaku CEO dan Presiden Levi Strauss.
Menurut Chip, pengguna denim harus mulai bertanggung jawab dan mengetahui cara untuk merawat celananya dengan benar agar tidak mencemari lingkungan. Secara tidak disadari, jins mengeluarkan 37 % karbon dioksida selama penggunaannya. Kepedulian dari label jins ternama ini terkait dengan masih banyaknya kesulitan untuk mendapatkan air bersih di beberapa daerah di dunia yang sangat memprihatinkan.
Levi Strauss juga melakukan Lifecycle Analysis (LCA). Mereka melakukan penelitian terhadap masyarakat negara maju seperti Cina, Perancis, Inggris dan Amerika perihal seberapa sering melakukan pencucian terhadap celana jins mereka. Hasilnya, pengguna denim di Amerika lebih banyak menghabiskan air untuk mencuci jins dibanding tiga negara lainnya. Sebaliknya, sebagian masyarakat Cina mencuci jins setelah empat kali pemakaian.
Untuk menjaga kelestarian lingkungan serta penghematan ketersediaan air, masyarakat disarankan untuk menyontoh yang dilakukan oleh negara Cina karena dapat membantu menurunkan perubahan iklim serta penghematan air. Chip juga mengatakan bahwa tidak mencuci jins setelah pemakaian tidak akan membuat seseorang mengalami penyakit kulit.
“Walaupun jarang mencuci jins terdengar menjijikan dan jorok, namun sampai saat ini hal tersebut tidak pernah membuat seseorang menderita penyakit kulit,” ujarnya seperti dikutip dari laman ecouterre.com.
Penulis : Gloria Safira