Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Indonesia menyumbang sampah termasuk sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah China. Apabila hal ini terus dibiarkan, tentu bisa mengancam keberadaan lebih dari 800 spesies biota laut Sobat Greeners!
Sebagai negara kepulauan, laut dan isinya merupakan salah satu penopang hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahkan, perairan laut Indonesia mencapai 5,8 juta kilometer persegi atau 71 % dari total keseluruhan wilayah Indonesia. Dengan angka persentase tersebut, tidak heran jika Indonesia memiliki keragaman biota laut yang melimpah. Mulai dari spesies ikan, spesies rumput laut, biota terumbu karang, dan biota lainnya.
Maka dari itu, untuk menjaga keragaman biota laut dibutuhkan kerja sama yang apik pada semua masyarakat Indonesia. Seperti pencurian ikan, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, dan yang terpenting adalah pencemaran polusi sampah terutama plastik ke laut patut kita cegah.
Bayangkan saja, berbagai macam barang-barang plastik sekali pakai seperti sedotan, kantong plastik, atau botol plastik yang hanya kita pakai dalam hitungan menit akan menjadi sumber polusi permanen yang akan berakhir di lautan. Selanjutnya, plastik tersebut akan pecah menjadi partikel-partikel kecil yang kita kenal sebagai mikroplastik. Tidak hanya itu, ketika satwa laut menelannya artinya manusia juga mengonsumsi mikroplastik secara tidak langsung dan terhindari.
Untuk mengatasi hal tersebut kira-kira apa saja yang bisa kita lakukan ya Sobat Greeners? Sejumlah inisiatif banyak masyarakat lakukan, seperti bersih-bersih pantai. Namun menurut salah satu anggota Oceana sebuah organisasi terkemuka dunia yang berfokus pada advokasi laut Jackie Savitz mengatakan, hal itu belum cukup untuk mengatasi permasalahan polusi plastik di laut.
“Itu tidak akan mengatasi masalah plastik yang terus meningkat memasuki lautan. Kita hanya bisa menyelesaikannya hanya dengan mengurangi dan menghindari pemakaian plastik,” ucapnya.
Menurut Savitz hal yang dapat kita lakukan adalah menghilangkan kebiasaan ketergantungan pada plastik sekali pakai dalam kegiatan sehari-hari. Yuk mulai terapkan beberapa tips berikut!
1. Membawa Tas Sendiri
Saat ini membawa tas reusable atau totebag sudah mulai banyak masyarakat lakukan. Bahkan ajakan untuk membawa tas sendiri terdapat istilah kekiniannya lho! Masyarakat atau biasanya anak muda menyebut tren ini dengan BYOB yang bisa kita artikan dengan bring your own bottle atau bring your own bag. Ajakan ini tentu supaya kita dapat menghilangkan pemakaian kantong plastik sekali pakai pada kegiatan sehari-hari.
Saat ini bentuk tas reusable sendiri juga beragam, Sobat Greeners juga bisa sesuaikan dengan selera masing-masing. Tersedia juga berbagai ukuran dan yang terpenting dapat kita lipat kecil sehingga mudah kita bawa di dalam tas. Mulai saat ini yuk jangan lupa masukkan tas reusable ke dalam barang-barang yang wajib kamu bawa ketika bepergian ke luar rumah!
2. Mulai Menggunakan Produk Ramah Lingkungan
Polusi plastik di laut ternyata bukan hanya berasal dari sampah sekali pakai saja Sobat Greeners! Produk yang kita gunakan sehari-hari juga bisa menyumbangkan mikroplastik ke dalam lautan. Seperti berbagai macam produk kebersihan, perawatan kulit, bahkan pakaian yang kita gunakan.
Peneliti Biologi Laut Universitas Plymouth Professor Richard Thompson mengungkapkan pada proses mencuci, pakaian dapat melepaskan sebanyak 700.000 serat mikroplastik yang berakhir di laut. Hal itu karena serat sintetis yang menjadi bahan dasar pakaian sebagian besar menggunakan material serat plastik seperti polyester, nylon, dan akrilik.
Maka dari itu Sobat Greeners perlu mempertimbangkan dan mulai beralih kepada produk ramah lingkungan seperti sustainable fashion. Saat ini juga banyak tersedia platform belanja yang menyediakan berbagai pilihan produk ramah lingkungan, salah satunya Moselo.
3. Hindari Pemakaian Produk Sekali Pakai
Tips ini menjadi kunci penting untuk mengurangi timbulnya polusi plastik ke laut. Kantong plastik atau kresek, sedotan plastik, botol plastik, wadah makanan seperti styrofoam merupakan contoh dari produk sekali pakai yang biasa kita gunakan sehari-hari. Selain berdampak buruk bagi lingkungan, secara tidak sadar produk sekali pakai juga bisa membuat kita boros lho! Baiknya penggunaan produk sekali pakai kita ganti dengan semua barang yang bersifat reusable dan mempunyai masa waktu pemakaian yang panjang. Selain bisa mengurangi sampah kita juga bisa lebih hemat kan?
Meski tidak mudah, namun tips diatas patut kita mulai coba dan terapkan pada kehidupan sehari-hari Sobat Greeners! Kamu bisa mencobanya dari mulai tips yang menurut kamu mudah untuk dilakukan. Tapi jangan mudah puas dan selalu cari alternatif baru yang lebih ramah lingkungan ya!
Penulis: Zahra Shafira
Sumber: