Jakarta (Greeners) – Krisis iklim yang semakin parah dipengaruhi oleh peningkatan emisi gas karbondioksida (CO2) dan perilaku tidak ramah lingkungan. Hal ini juga diikuti dengan tingginya jumlah pembangunan di setiap wilayah, pembalakan hutan secara liar, dan penggunaan plastik secara massal.
Penyanyi dan pencipta lagu Kunto Aji mengajak generasi milenial mengurangi krisis iklim mulai dari diri sendiri. Ia mengatakan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, kita turut mengurangi penyebab krisis iklim.
“Dengan membiasakan diri dalam pembatasan penggunaan plastik, memang berdampak sangat kecil bagi diri sendiri. Namun, jika diakumulasikan secara perlahan oleh masyarakat Indonesia akan berdampak besar bagi bumi kita,” ucapnya.
Baca juga: Gerakan 1 Juta Tumbler, Konsisten Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Plastik
Ada banyak cara pemberian edukasi dan pendekatan kepada generasi milenial. Contohnya melalui media sosial dan tokoh-tokoh yang disukai. Secara perlahan dan terus menerus, kesadaran akan tumbuh dan diharapkan dapat membiasakan diri menjaga lingkungan maupun mencintai bumi.
Menurut Kunto Aji, media sosial bermanfaat untuk mengajak generasi milenial agar peduli dengan masalah lingkungan yang terjadi. “Dalam kegiatan yang saya lakukan seperti menanam pohon, penggunaan sedotan stainless, itu hanya sebagian kecil. Perlahan mereka akan mengikuti,” kata dia.
Pada kegiatan menanam pohon di Candi Ratu Boko 12 November lalu , ia juga turut terlibat. Kunto mengatakan aksi tersebut sebagai upaya kepeduliannya terhadap lingkungan. Penghijauan juga diikuti para “Darling Squad” yang tergolong milenial.
“Karena di album saya belum banyak lagu yang berhubungan dengan lingkungan. Jadi, ada hal lain yang saya lakukan, ya, seperti saat ini keterlibatan saya terjun langsung ke lapangan dalam kegiatan penghijauan Candi Ratu Boko bersama komunitas “Darling Squad”. Di sini kita sama-sama belajar,” ujar Kunto Aji.
Baca juga: Cyclo, Helm yang Dapat Dikemas Terbuat Dari Daur Ulang Sampah Plastik
Penyanyi yang hits lewat tembang lagu “Terlalu Lama Sendiri” ini menuturkan sudah dua tahun menerapkan pengurangan plastik sekali pakai. Caranya dengan membawa tumbler, totebag untuk belanja, dan sedotan stainless.
“Perlahan saya sudah mulai terbiasa dengan peralihan dari plastik sekali pakai ke benda yang ramah lingkungan seperti sedotan stainless dan mengurangi botol plastik dengan menggunakan tumbler,” katanya.
Ia berharap dengan banyaknya restoran yang sudah tidak menggunakan sedotan plastik juga keterlibatan generasi milenial dalam isu lingkungan, semoga banyak yang mengikuti peralihan tersebut dan terus melestarikan alam.
Penulis: Ridho Pambudi