Jakarta (Greeners) – Air merupakan bagian tak terlupakan dari kehidupan manusia. Selain sebagai penghilang dahaga, air juga membantu metabolisme tubuh. Air minum dengan pH tinggi bermanfaat untuk meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan.
Brenda Davy, Profesor Nutrisi Manusia, Makanan, dan Olahraga di Institut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia, melakukan penelitian tentang konsumsi cairan dengan berat badan. Ia menemukan bahwa dengan rutin meminum air dapat membantu mengontrol beban tubuh.
Dalam penelitiannya, Davy secara acak memberikan perlakuan kepada satu dari dua kelompok objek penelitian. Kedua kelompok itu diminta untuk mengikuti diet sehat selama tiga bulan, tetapi hanya satu kelompok yang diharuskan meminum 500 mililiter air setiap setengah jam sebelum makan. Kelompok yang melakukan anjuran tersebut mengalami penurunan berat badan signifikan dibanding kelompok yang tidak.
Baca juga: Dari Sinar Matahari Jadi Air Bersih dan Listrik
Dewan Pangan dan Nutrisi, Badan Penelitian Nasional Inggris menyarankan orang dewasa untuk mengonsumsi satu mililiter cairan untuk setiap kalori makanan. Atau setara dengan dua liter air untuk 2.000 kalori makanan bagi perempuan dan dua setengah liter air untuk 2.500 kalori makanan bagi pria.
Meminum delapan gelas air mineral per hari dianggap memiliki manfaat dalam mengendalikan berat badan seseorang. Namun, konsumsi air secara berlebih daripada yang diisyaratkan tubuh dapat menjadi berbahaya.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi cairan terlalu banyak dari yang dibutuhkan tubuh dapat berakibat fatal. Karena dapat menyebabkan pengenceran natrium dalam darah. Akibatnya terjadi pembengkakan pada otak dan paru-paru.
Konsultan Kedokteran Olahraga dan Latihan Rumah Sakit Universitas Perguruan Tinggi London (UCLH) Dr Courtney Kipps menemukan setidaknya 15 kasus kematian atlet akibat hidrasi berlebih saat mengikuti kompetisi olahraga.
Baca juga: 23 Titik Pengisian Ulang Air #OneLess London
Ia memperkirakan sebagian kasus tersebut diakibatkan oleh rasa tidak percaya diri terhadap mekanisme haus yang dibuat tubuh. Sehingga dianggap perlu meminum lebih banyak air untuk menghindari dehidrasi. “Kita seharusnya memikirkan kebutuhan cairan tubuh seperti kebutuhan energi. Di mana kita juga mempertimbangkan temperatur udara di tempat kita berada dan tingkat aktivitas fisik yang dilakukan”
Semakin tua, mekanisme rasa haus akan mulai kehilangan sensitivitas dan rentan terhadap dehidrasi dibandingkan yang muda. Pertambahan usia memungkinkan diri untuk mengasup cairan agar tetap terhidrasi.
Penulis : Ridho Pambudi