Kolaborasi Kreatif Saykoji dan Anaknya Ciptakan ‘Rap Edukatif’

Reading time: 2 menit
Foto : www.greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – Ignatius Rosoinaya Penyami (disingkat Igor), lebih terkenal dengan nama Saykoji, adalah seorang rapper Indonesia yang kerap mengajarkan anaknya tentang lingkungan dan sosial melalui karya lagu .

Pelantun lagu ‘Online’ ini mengatakan, kolaborasi bersama anaknya tumbuh karena obrolan sehari-hari dan diskusi yang akhirnya dibuat menjadi lagu. 

“Kebetulan anak saya mempunyai ketertarikan terhadap rap sama seperti Bapaknya, dan dia maunya kalau kolaborasi atau nge-rap harus bermakna. Seperti kemarin kami membuat lagu untuk pilpres yang dibuat secara netral menceritakan pemilu seperti apa. Makanya yang plastik ini juga lahir dari pertanyaan anak saya, yang semakin majunya teknologi untuk memesan makanan, tapi sampahnya makin banyak,” ujar Saykoji saat ditemui di Yogyakarta pada acara Siap Darling Djarum Foundation.

Bersama dengan anaknya Aaron Miguel Penyami, Saykoji telah merilis tiga lagu, yakni ‘It’s A Dad Thing’, tentang kegiatan keseharian dari bangun pagi, pergi ke sekolah hingga pulang.

Lagu kedua , ‘It’s A Dad Thing 2’, yang bercerita tentang pemilihan umum melalui sudut pandang yang netral.

Ketiga adalah lagu dengan judul ‘Plastik’, yang mengangkat masalah plastik, berawal dari keresahan atas kemasan makanan yang banyak menggunakan plastik. 

Foto : www.greeners.co/Dewi Purningsih

“Munculnya, kita sama-sama mesen makanan ojek online, dan packaging yang dateng itu membuat kita mikir, dan apa ya yang bisa kita lakukan?, akhirnya karena rapper, ya buat lagu untuk mengangkat awareness soal sampah plastik ini,” ujar Saykoji.

Menurut Saykoji, plastik sangat berbahaya bagi kehidupan. Banyak bahan kimia yang terkandung di dalamnya, kalau tidak kita jaga atau tanggulangi dengan baik bisa sangat berbahaya.

“Saya cari tahu bahaya plastik, seperti misalnya, di plastik itu ada bahan kimia tertentu yang namanya ‘BPE’, yang bikin plastik jadi bening. Kalau tercemar masuk ke tanah, air, dan hewan yang kita konsumsi ujung-ujungnya bisa balik ke kita lagi,” jelasnya.

Untuk menghindari hal tersebut, Saykoji dan keluarganya saat ini sudah mulai berbelanja menggunakan tas belanja guna ulang atau ramah lingkungan. Dan sebisa mungkin menggunakan kardus saat berbelanja bulanan.

Saykoji mengaku anaknya sangat senang berkolaborasi dalam bentuk lagu, kedepan, banyak ide yang ingin diangkat mulai dari isu bullying hingga keragaman Indonesia.

“Dia senang banget, kalau kita kolaborasi angkat isu yang buat kita penting, yang dihubungkan menjadi interaksi antara ayah dan anak. Ke depannya kita ada rencana untuk membuat interaksi karya lagu tentang bullying, keragaman Indonesia, serta banyak yang ingin dikerjakan. Tapi saya tidak mendorong dia untuk mengejar deadline tertentu, maunya benar-benar dinikmati,” pungkasnya.

Penulis: Dewi Purningsih

 

Top