Terlahir dari keluarga yang sederhana bukan menjadi penghalang bagi Iba Mallai, seseorang perancang busana asal India, untuk mengembangkan kreativitas. Meski hidup berkecukupan, Iba tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan budaya, tradisi, dan seni yang indah. India memang terkenal sebagai negara yang ‘meriah’ dalam hal fesyen, dan hal inilah yang menjadikan Iba selalu up to date akan tren mode dan gaya terbaru. Semakin hari, ketertarikan Iba terhadap dunia fesyen semakin meningkat dan pada akhirnya ia pun mendirikan label fesyen yang bernama Kiniho.
Kiniho didirikan oleh Iba pada tahun 2016 di India Timur Laut. Dalam mendirikan rumah fesyennya, Iba berprinsip untuk menciptakan fesyen yang trendi namun tetap ramah terhadap kehidupan sosial dan lingkungan.
“Bagi saya, fesyen bukan hanya tentang mengenakan pakaian yang trendi dan indah dipandang, tapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial,” ungkap Iba seperti dilansir dari Electicnortheast.com.
Dalam menciptakan produknya, Iba berkomitmen untuk menghasilkan limbah seminimal mungkin. Iba menginginkan rumah fesyennya dikenal sebagai rumah fesyen yang menjunjung prinsip eco fashion. Demi mewujudkan komitmen tersebut, Iba menciptakan semua koleksi pakaiannya secara hand made alias buatan tangan untuk meminimalisir produksi limbah pabrik yang beracun. Selain itu, Iba juga memilih pewarna kain yang alami supaya lebih ramah terhadap lingkungan.
Tak hanya ramah pada lingkungan, Iba juga ingin memajukan dan menyejahterakan kehidupan penduduk lokal India Timur Laut melalui Kiniho. Penduduk yang tinggal di Timur Laut India terkenal dengan keahliannya dalam membuat kain tenun yang terbuat dari Sutra Eri. Melalui Kiniho, Iba menginginkan kain tenun khas India Timur Laut semakin dikenal oleh khalayak luas. Maka dari itu, Iba menggunakan kain tenun khas India Timur Laut sebagai bahan baku dari pakaian yang diproduksi Kiniho.
“Kain tenun dari India Timur Laut memiliki potensi untuk berkembang di pasaran karena memiliki tampilan yang kaya dan unik. Mempromosikan kain tenun kepada khalayak luas, selain dapat mempertahankan budaya dan kearifan lokal, juga dapat meningkatkan kesempatan kerja dan dapat menopang kehidupan warga lokal di wilayah India Timur Laut,” tutur Iba.
Kiniho menghadirkan koleksi pakaian wanita yang terbuat dari kain tenun khas India Timur Laut. Terbuat dari Sutra Eri, koleksi pakaian dari Kiniho terlihat begitu mewah dan eksklusif. Kiniho memiliki koleksi pakaian wanita yang beragam, seperti blouse, celana, rok, dan one piece dress alias gaun. Dari segi desain dan motif, Kiniho memiliki pakaian yang berdesain simpel dan tidak bermotif rumit. Pakaian dari Kiniho didominasi oleh warna teduh seperti coklat, krem, putih, biru tua, dan lain sebagainya. Selain itu, Kiniho juga sering memasukkan motif garis dan kotak dalam koleksinya.
Saat ini Kiniho masih berfokus untuk membuat pakaian wanita saja, namun Iba berencana untuk membuat produk lain seperti aksesoris, tas, dan selendang dalam jangka waktu yang dekat. Bagi Iba, mendirikan Kiniho merupakan awal dari perjuangan Iba untuk menciptakan fesyen yang tetap mendukung kearifan lokal, ramah lingkungan, dan mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.
Penulis: Anggi Rizky Firdhani