Kenali Manfaat Maggot sebagai Pengurai Sampah Organik

Reading time: 2 menit
Maggot. Foto: Dini Jembar Wardani
Maggot. Foto: Dini Jembar Wardani

Maggot atau belatung merupakan hewan yang memiliki banyak manfaat, salah satunya memakan sisa makanan (sampah organik). Mungkin Sobat Greeners ketika mendengar hewan belatung sering terpikir hewan tersebut menjijikan. Padahal, jika maggot dimanfaatkan dan dibudidayakan dapat membantu memakan sampah-sampah organik yang berserakan di lingkungan.

Maggot adalah istilah untuk menyebut larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia illucens. Lalat ini memiliki siklus hidup maggot (larva), prepupa, pupa, dan serangga dewasa. Adapun morfologi dari maggot (larva) yaitu berwarna putih atau kekuningan dengan tubuh yang lunak.

BACA JUGA: BSF Hilangkan Sampah Organik Dalam Dua Hari

Ada banyak manfaat dari hewan tersebut. Salah satunya sebagai pengurai sampah oraganik menjadi sumber pakan yang bernilai tinggi. Selain itu, dapat mencerna sisa makanan, limbah pertanian, dan kotoran hewan.

Melansir ypbb.web.id, maggot BSF mampu mengurai sampah organik sekitar dua sampai lima kilogram per harinya. Kamu perlu tahu Sobat Greeners, hewan tersebut memiliki nafsu makan yang tinggi. Sehingga, ia bisa makan dua kali lebih banyak daripada berat badannya. Dalam penelitian pun telah menyatakan bahwa setiap satu ton maggot membutuhkan lima ton sampah organik dalam dua minggunya.

Budidaya Maggot Sangat Mudah

Jika Sobat Greeners tertarik untuk melakukan budidaya maggot tentu sangatlah mudah. Langkah pertama, buat kandang lalat BSF. Kandang itu berfungsi sebagai tempat BSF kawin dan memproduksi telur hingga penetasan. Kemudian, tutupi kandang dengan kawat dan letakkan di tempat yang terkena sinar matahari.

BACA JUGA: Eco Enzyme Jadikan Sampah Organik Bermanfaat

Kandang yang perlu kamu siapkan lebih baik berukuran lebar 2,5 meter, panjang 4 meter, dan tinggi 3 meter. Tak perlu khawatir, bahan yang perlu kamu gunakan juga mudah kamu dapatkan. Kamu cukup menggunakan rangka kayu, dinding jaring-jaring, dan atap plastik UV. Nantinya, kandang ini akan diisi oleh rak prepupa dan media bertelur.

Lalu, untuk tempat bertelur bagi lalat BSF betina, siapkan kardus, kayu, atau papan yang memiliki celah. Taruh telur di media penetasan berupa box atau wadah kecil. Telur akan menetas dalam 3-4 hari. Terakhir, siapkan rak atau biopond untuk tempat pembesaran. Ketika maggot sudah membesar dan dapat dipanen bisa Sobat Greeners manfaatkan sesuai keperluan.

Keunggulan Maggot sebagai Pakan Ternak

Selain bisa membantu mengurangi sampah organik, hewan ini juga memiliki banyak keunggulan sebagai pakan ternak. Sobat Greeners dapat menyimak keunggulannya di bawah ini:

1. Memiliki sumber protein berkualitas tinggi

Maggot memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, daripada sumber pakan tradisional lainnya, seperti biji-bijian dan jerami. Protein memiliki peran penting untuk pakan ternak. Sebab, protein mengandung nutrisi untuk pertumbuhan perkembangan hewan ternak. Bahkan, dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk hewan.

2. Bisa dimanfaatkan untuk mengolah limbah organik

Keunggulan yang kedua adalah untuk mengolah limbah organik seperti limbah pertanian, makanan, bahkan kotoran hewan menjadi  nutrisi yang bernilai. Hal ini membantu mengurangi jumlah pembuangan limbah organik.

3. Budidaya mudah dan murah

Dalam melakukan budidaya maggot sangatlah mudah dan murah. Pengembangannya dapat menggunakan bahan organik yang tersedia di sekitar peternakan. Sehingga, hal itu dapat mengurangi ketergantungan pada pakan konvensional yang mahal.

Peternak bisa melakukan alternatif yang ekonomis dan praktis dalam menyediakan pakan yang cukup untuk ternaknya. Sebab, maggot dapat menjadi sumber pakan alternatif bagi ternak. Bahkan, jika hewan itu bisa dirawat dengan baik tentu dapat menjadi solusi yang inovatif untuk kebutuhan nutrisi hewan ternak secara berkelanjutan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top