Jakarta (Greeners) – Bukan hanya sebagai warisan semata, kebaya sudah menjadi salah satu mode yang digemari oleh berbagai kalangan termasuk anak-anak muda. Jika sebelumnya kebaya digunakan pada acara formal yang mengutamakan unsur tradisional kedaerahan, kini penggunaan kebaya sudah melebar hingga ke acara non formal dan santai.
“Kebaya merupakan warisan dari Tanah Air Indonesia yang harus dijaga, dilestarikan serta dibanggakan setiap waktu dan terus diusahakan agar menjadi busana dunia,” ujar Adjie Notonegoro, perancang busana kawakan yang melejit lewat karya kebayanya.
Diterimanya beberapa karya Adjie di museum fashion di New Zealand, Spanyol dan Italia membuatnya yakin bahwa kebaya mempunyai nilai yang berarti di mata dunia. Ia juga menambahkan, partispasi anak muda dalam berbusana kebaya saat ini sangat berpengaruh dan pantas untuk dibanggakan. Pasalnya, nilai-nilai kaku yang melekat pada kebaya ini sudah bisa dipadu-padankan dengan hal-hal yang modern.
“Saya cukup bangga sekali karena sekarang anak muda sangat tergila-gila dengan memakai kebaya dan ini satu kemajuan yang sangat luar biasa. Sekarang anak muda berlomba untuk memakai kebaya,” kata Adjie saat ditemui usai peragaan busana Kebaya Nusantara dalam acara Jakarta Fashion & Food Festival di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (20/5) lalu. Dalam acara tersebut, Adjie memamerkan karyanya yang diolah dari kebaya bali dan kebaya encim.
Senada dengan Adjie, pendiri Lembaga Pendidikan Duta Bangsa, Mien R. Uno juga mengaku senang dengan penerimaan anak muda terhadap kebaya. Wanita yang dikenal atas kontribusinya terhadap dunia wanita dan etika ini mengaku cukup sering melihat anak muda yang mengenakan kebaya dalam acara seperti pernikahan dan acara resmi lainnya.
Meski demikian, Mien mengingatkan agar muda-mudi tetap menjaga pakem kebaya yang sudah melekat. Menurutnya, padu padan yang tidak tepat juga dapat memudarkan nilai keanggunan kebaya.
“Jangan memporak-porandakan pakem kebaya yang sudah ada, karena saya mau kebaya itu keserasiannya seperti pada Kimono di Jepang dan Sari di India. Jadi, anak muda jika ingin memakai kebaya dengan bawahan celana, boleh saja, namun jangan mengenakan jeans, cukup gunakan celana bahan yang bisa menampilkan sisi elegan dari penggunaan kebaya itu,” katanya memberi saran.
Penggunaan kebaya, lanjut Mien, dapat menjadi tidak tepat jika penggunanya tidak memperhatikan waktu serta lokasi sebuah acara. Adapula pengguna kebaya yang memaksakan menggunakan kebaya berukuran kecil sehingga membuat penampilan kebaya tersebut jauh dari kata elegan.
“Tetap saja kita harus melihat norma-norma yang berlaku, tetap memasukkan sisi ketimuran negara kita,” katanya.
Penulis: Gloria Safira