Pernahkah Sobat Greeners menjumpai sebuah benda yang terlihat seperti debu atau kotoran yang menempel di dinding rumahmu? Apabila kamu memperhatikannya dengan teliti, Sobat Greeners akan mendapati bahwa benda tersebut bisa bergerak seperti hewan, lho.
Nah, sebenarnya benda yang terlihat seperti debu atau kotoran tersebut ialah hama rumah tangga yang bernama kamitetep. Meski demikian, kalau kamu bertemu dengan hewan yang satu ini, kamu jangan sembarangan menyentuhnya, ya. Sebab, serangga yang satu ini bisa membuat kulit menjadi gatal-gatal.
Kamitetep (Phereoeca uterella) merupakan spesies serangga kecil atau ngengat yang berasal dari famili Tinedae dan ordo Lepidoptera. Serangga ini dalam bentuk larva atau ulat dalam kepompong, sehingga beberapa kalangan juga menyebutnya sebagai ulat kantong atau bagworm.
Kamitetep dapat Menimbulkan Penyakit Kulit
Kamitetep umumnya tinggal di sejumlah bagian rumah yang lembap, berdebu, dan gelap, misalnya dinding, lemari, dan bawah kasur. Selain itu, makanan utama kamitetep adalah serat sutra dan jaring laba-laba.
Hal ini membuat serangga ini bisa menjadi hama karena bisa merusak pakaian berbahan sutra atau wol. Tidak hanya itu, kamitetep juga berbahaya dan cukup menganggu bagi manusia karena bisa menyebabkan kulit gatal. Sobat Greeners sebaiknya mencegah serangga ini ada di rumah.
Tanda dan Gejala Penyakit Kulit Akibat Kamitetep
Kamitetep biasanya akan meninggalkan bulu pada tempat-tempat yang mereka sengat. Apabila mengenai kulit, bulu-bulu tersebut akan menimbulkan gatal-gatal beserta rasa perih dan panas. Area kulit yang terkena bulu kamitetep juga dapat menjadi bengkak dan bentol.
Pada beberapa kondisi, efek bulu kamitetep bisa sampai satu minggu dan akan menghitam jika tidak segera diobati. Walau begitu, gejala yang timbul karena bulu kamitetep cukup ringan dan tidak separah sengatan serangga yang lainnya.
BACA JUGA: Ketepeng Cina, Ampuh Mengobati Penyakit Kulit
Respons imun tubuh terhadap racun ini bisa menyebabkan ruam dan gangguan kulit lainnya yang dapat berlangsung dalam hitungan jam hingga hari. Sejumlah tanda dan gejala penyakit kulit akibat sengatan kamitetep antara lain kemerahan, kulit gatal, nyeri, pembengkakan pada area sengatan, dan sensasi terbakar.
Selain gangguan pada kulit, sengatan ulat bulu juga dapat menimbulkan reaksi alergi parah atau syok anafilaksis pada sebagian orang. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang parah, seperti mual, muntah, detak jantung tidak beraturan, kesulitan bernapas, mengi, hingga kehilangan kesadaran.
Cara Mengobati Penyakit Kulit Akibat Kamitetep
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengobati penyakit kulit akibat kamitetep. Namun, kamu bisa melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk membantu meredakan gejalanya. Berikut beberapa cara mengobati penyakit kulit akibat kamitetep.
1. Lakukan Kompres Dingin
Untuk mengurangi rasa gatal dan perih akibat serangga kamitetep, kamu bisa mengurangi gejalanya dengan melakukan kompres es pada area yang terkena bulu atau sengatan. Kamu juga dapat menggunakan es batu atau air dingin yang dilapisi dengan kain atau handuk yang bersih untuk mengompres bagian tubuh tersebut.
Tempelkan kompres dingin pada bagian kulit yang terdampak selama 10–15 menit. Ulangi secara berkala sampai gejala mereda. Kamu juga harus menghindari menempelkan es langsung ke kulit atau mengompres terlalu lama karena bisa merusak kulit.
2. Minum Obat Pereda Nyeri
Selain rasa gatal dan perih, permasalahan lain yang dapat timbul akibat serangga ini adalah kulit menjadi panas dan nyeri. Untuk meredakan gejalanya, kamu dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol atau anestesi topikal. Obat-obatan ini umumnya dijual bebas di warung atau apotek terdekat.
BACA JUGA: Kutu Kasur, Serangga Pengganggu yang Hidup di Kamar
3. Oleskan Salep untuk Kulit Gatal
Kamu juga bisa mengoleskan salep pada area yang terdampak. Reaksi eczematous atau penyakit kulit dapat diobati dengan steroid topikal (obat radang kulit). Biarpun begitu, perawatan ini tidak selalu efektif dan beragam.
Beberapa obat kulit gatal yang bisa kamu gunakan, seperti losion kalamin atau krim hidrokortison untuk mengurangi pembengkakan, gatal, dan iritasi pada kulit. Kamu dapat mengoleskan salep tersebut sebanyak satu atau dua kali sehari. Obat pereda gatal ini tersedia secara bebas atau dengan resep dokter di apotek.
4. Gunakan Antihistamin Oral
Apabila rasa gejala gatal dan nyeri tak kunjung hilang, kamu dapat minum obat antihistamin oral, seperti cetirizine atau diphenhydramine. Antihistamin ialah obat antialergi yang dapat membantu menurunkan kadar histamin akibat reaksi alergi sekaligus mengurangi peradangan pada tubuh.
Kendati demikian, apabila gejala bertambah parah setelah melakukan berbagai pengobatan di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penulis: Maula Sulthoni
Editor: Indiana Malia