Jakarta (Greeners) – Dengan potensi alam luar biasa yang dimiliki Indonesia, tingkat minat wisata masyarakat Indonesia memang masih kalah jika dibandingkan dengan negara lain. Namun dalam beberapa tahun ke belakang, minat wisata masyarakat mulai tumbuh luar biasa. Bahkan, bisa dibilang berwisata atau yang sering disebut traveling sudah menjadi gaya hidup khususnya bagi anak muda Indonesia saat ini.
Jovita Ayu, travel enthusiast yang juga mantan pembawa acara program televisi “Jejak Petualang” mengatakan bahwa sekarang minat berwisata anak muda Indonesia sudah sangat luar biasa. Tidak perlu disuruh untuk jalan-jalan, mereka yang masih memiliki banyak tenaga pasti menyempatkan diri untuk melakukannya.
“(Traveling) Trennya sudah sangat hype. Namun sekarang, bagusnya diatur lagi bagaimana jalan-jalannya. Bukan hanya sekadar bersenang-senang tapi juga harus bertanggung jawab,” ungkap perempuan bernama lengkap Yovita Ayu Liwanuru ini.
Peraih runner-up pertama Miss Scuba International 2012 ini pun mengaku miris melihat perilaku wisatawan yang hanya mementingkan diri sendiri. Hal ini juga yang membuat dilema manakala suatu tempat dipromosikan. Selain membuat banyak orang datang berkunjung, kawasan tersebut juga cenderung menjadi kotor dan rusak di kemudian hari. Menurut Yovita, bagi para travel enthusiast yang memang sering mempromosikan destinasi wisata lewat blog maupun media sosial, masalah ini pun seperti pedang bermata dua.
“Nah itu juga jadi tugas kita sebagai travel enthusiast, bagaimana saat traveling bukan hanya mempromosikan cantiknya saja tapi juga bisa memberikan tips-tips misalnya bagaimana menjaga kebersihan atau saat diving di laut jangan diinjak karangnya. Tetap harus ada pesan-pesan edukatif,” ujar Yovita.
Pesan ini, lanjutnya, bisa disebarluaskan melalui media sosial seperti Instagram. Aplikasi ini tidak bisa dipungkiri meningkatkan minat berwisata melalui unggahan foto-foto yang menarik dari suatu destinasi wisata.
Yovita yang juga aktif di instagram melalui akun @jovitaayu ini mengingatkan untuk selalu memperhatikan etika dan juga memperhitungkan risiko bahaya saat kita berusaha diluar batas demi mendapatkan foto yang bagus.
“Harus dijaga batasannya, jangan sampai demi foto bagus kita melakukan hal-hal yang diluar batas, yang berbahaya bagi keselamatan diri maupun juga lingkungan,” katanya berpesan.
Penulis: AT/G39