Beberapa waktu lalu penyakit maag sempat ramai diperbincangkan. Besar kemungkinan hal tersebut dipicu oleh meninggalnya seorang dokter yang juga pembawa acara kesehatan di salah satu stasiun televisi, dr. Ryan Thamrin. Ia dikabarkan meninggal dunia karena penyakit maag yang dideritanya. Sebenarnya, apa sih penyakit maag itu?
Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit MH Thamrin Jakarta, menyatakan bahwa penyakit maag merupakan salah satu penyakit yang sering dikeluhkan oleh banyak pasien. Sakit maag atau dyspepsia merupakan penyakit yang menyerang saluran pencernaan yaitu lambung.
“Penyakit maag merupakan penyakit dalam saluran pencernaan yang disebabkan oleh luka pada lambung, stres, efek samping obat anti-nyeri, dan infeksi dari kuman bernama Heliobacter pylori. Kuman ini merupakan satu-satunya kuman yang mampu hidup di dalam lambung kita. Adanya kuman ini bisa menyebabkan berbagai masalah di dalam lambung, tidak hanya penyakit maag. Kuman ini dapat menyebabkan tumor pada lambung, bahkan kanker lambung. Gaya hidup tidak sehat juga dapat menjadi pemicu sakit maag,” ujar Ari saat dihubungi oleh Greeners beberapa waktu lalu.
Dokter Ari sendiri pernah melakukan penelitian terkait penyakit maag beberapa tahun lalu. Pada penelitian yang melibatkan sekitar 1.600 warga DKI Jakarta tersebut, sebanyak 58 persen responden pernah mengalami sakit maag. “Angka yang dibilang cukup tinggi,” ujar dokter spesialis penyakit dalam yang juga dosen Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Penyakit maag sendiri, lanjut Ari, dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni maag akut dan maag kronis. Hal yang menjadi pembeda antara kedua penyakit tersebut adalah waktu terjadinya keluhan tersebut.
“Sakit maag kronis merupakan sakit maag yang telah dikeluhkan sejak jauh-jauh hari, atau sudah diderita dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan maag akut adalah penyakit maag yang muncul secara tiba-tiba,” kata Ari menjelaskan.
Dari sendawa hingga muntah darah
Sakit maag dapat dirasakan dengan gejala yang bermacam-macam. Dalam kasus yang ringan, sakit maag biasa ditandai dengan perasaan mual, adanya sensasi terbakar pada bagian perut dan sering bersendawa. Namun pada kasus yang lebih lanjut, sakit maag juga dapat ditandai dengan rasa sakit pada ulu hati, buang air besar dengan feses berwarna hitam, hingga muntah darah.
“Apabila seseorang mengalami sakit maag dan diiringi dengan gejala-gejala tersebut, orang tersebut harus menjalani pengobatan lebih lanjut. Gejala-gejala tersebut bisa saja mengindikasikan adanya kanker lambung atau tumor pada lambung,”paparnya.
Penyakit maag juga dapat diderita oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja, hingga lansia. Menurutnya, pola makan yang tidak teratur dan kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat, seperti fast food dan makanan pedas, bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit maag.
Lalu, apakah penyakit maag dapat dicegah? Dokter Ari menjawab, “Bisa!” Penyakit lambung ini dapat dicegah dengan berbagai cara. Menghindari stres, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, mengurangi konsumsi makanan junk food dan makanan pedas, serta mengonsumsi banyak air putih hangat.
Selain itu, ada beberapa makanan yang harus dihindari ketika seseorang sedang menderita penyakit maag. “Banyak makanan yang harus dihindari ketika seseorang sedang menderita sakit maag. Makanan yang harus dihindari adalah keripik, makanan asam seperti jeruk dan lemon, makanan ber-MSG (penguat rasa), makanan pedas, coklat, keju, dan makanan-makanan berlemak. Penderita maag tetap dapat mengonsumsi susu, tapi harus susu low fat supaya tidak menimbulkan perasaan begah,” ujarnya.
Penyakit maag, meskipun sering diaggap sebagai penyakit sepele, sesungguhnya bisa berubah menjadi penyakit yang mematikan. Bila diabaikan begitu saja, penyakit maag bisa berubah menjadi penyakit yang lebih serius seperti kanker lambung.
“Penyakit maag tidak boleh kita sepelekan begitu saja. Kita harus tetap waspada terhadap penyakit maag, terutama bila disertai dengan gejala-gejala seperti muntah darah, feses berwarna hitam, dan penurunan berat badan. Penyakit maag harus diobati sedini mungkin dan sebisa mungkin langsung ditangani oleh dokter,” pungkasnya.
Penulis: Anggi Rizky Firdhani