Sebagai bulan di penghujung tahun, Desember termasuk dalam musim penghujan. Pada bulan ini hujan deras kerap mengguyur beberapa daerah di Indonesia dan tidak jarang disertai angin puting beliung. Seperti yang terjadi Baru-baru ini hujan deras disertai angin puting beliung menerjang wilayah Bogor dan Jakarta. Kejadian ini mengakibatkan ratusan rumah rusak, banyak pohon tumbang bahkan menelan korban jiwa.
Penjelasan dari Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena puting beliung merupakan fenomena cuaca alamiah yg biasa terjadi. Indikasi terjadi puting beliung adalah hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat. Untuk kecepatan angin dapat mencapai lebih dari 45 km/jam. Fenomena ini terjadi pada masa transisi atau musim pancaroba.
Berkaca dari peristiwa tersebut hendaknya kita mulai waspada dan mengetahui langkah-langkah apa yang perlu dilakukan saat fenomena ini terjadi. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Hindari berteduh di bawah pohon besar dan tempat-tempat yang berpotensi roboh
Seringkali pohon tumbang saat terjadi angin puting beliung. Maka dari itu perlu memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah rapuh secara teratur. Saat terjadi angin puting beliung hindari berdiri di pohon-pohon besar. Jika terasa petir akan menyambar, bungkukkan badan atau dalam posisi duduk sambil memeluk lutut ke dada.
Angin puting beliung biasanya terjadi 5-10 menit. Bersabarlah untuk tetap berlindung di tempat aman. Seperti dilansir pada laman bnpb.go.id, segera mencari perlindungan di dalam bangunan permanen. Bila Anda tinggal di rumah semi permanen atau rumah kayu sebaiknya keluar dari rumah tersebut dan carilah perlindungan di tempat yang lebih aman. Dikhawatirkan rumah tersebut berpotensi roboh. Hindari juga berlindung dekat baliho, reklame, jalur kabel listrik, di bawah jembatan, jalan layang dan jembatan penyebrangan.