Jam Tangan Berdaya Tahan Tinggi dari Perancis

Reading time: 3 menit
Bernard Richards memamerkan salah satu jam tangan keluaran BRM (Bernard Richards Manufactures). Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

Jakarta (Greeners) – Jam tangan yang berkualitas diharapkan memiliki usia pakai yang lebih lama dan memiliki teknologi yang lebih ketimbang jam tangan biasa. Salah satu merek jam tangan premium, BRM (Bernard Richards Manufactures) yang berbasis di Perancis menerapkan teknologi yang terinspirasi dari mobil balap dan membawanya ke pasar Indonesia.

Untuk memperkenalkan jam tangan ini, Bernard Richards sendiri datang khusus ke ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pemilik sekaligus pembuat jam dari merek yang diambil dari namanya ini memperkenalkan secara langsung beberapa seri jam tangan BRM.

“Semua bagian dari jam tangan ini terinspirasi dari mobil balap,” ujarnya saat ditemui di booth BRM, Jakarta, Senin (11/04).

Pria yang pernah menimba ilmu di Horology and Micro-mechanics School of Paris ini memang lahir dari keluarga pembuat jam. Untuk membuat jam tangannya berbeda dan unggul dari para pesaingnya, Bernard mengaku hanya menggunakan bahan berkualitas dan teknologi tinggi.

“Ketika saya memulai bisnis jam tangan ini, saya hanya ingin menggunakan bahan-bahan yang eksotis. Serat karbon, makrolon, titanium, stainless steel semuanya itu digunakan sebagai material pembentuk jam tangan ini,” ungkapnya.

Beberapa seri jam tangan BRM "Chronographes" yang dipamerkan dalam ajang IIMS 2016 yang berlangsung pada tanggal 7-17 April di JIEXpo Kemayoran, Jakarta. Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

Beberapa seri jam tangan BRM “Chronographes” yang dipamerkan dalam ajang IIMS 2016 yang berlangsung pada tanggal 7-17 April di JIEXpo Kemayoran, Jakarta. Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

Secara khusus Bernard menerangkan, untuk seri BRM Chronographes, strap atau tali jam menggunakan bahan yang sama dengan safety belt pada mobil balap. Selain itu, casing jam menggunakan bahan makrolon. Makrolon merupakan material yang sama yang digunakan untuk kaca helm pebalap Formula 1. Artinya, bahan ini kuat dan tahan benturan namun bobotnya sangat ringan, hal ini sesuai dengan prinsip jam BRM sebagai “light watch”. Ia juga menggunakan teknologi chronographes untuk menjaga perhitungan jam tetap presisi.

Karena jam tangan BRM terinspirasi dari mobil balap, jam ini dilengkapi juga dengan teknologi Birotor yang memiliki empat shock absorber untuk mengurangi getaran agar mesin jam berjalan stabil apabila digunakan oleh pebalap saat berlaga di sirkuit balap. Mengenai penerapan teknologi ini, Bernard mengatakan, “Saya sering menyaksikan pebalap yang melepas jam tangannya saat balapan dan mengenakannya kembali usai balapan karena jam tangan tersebut tidak cukup kuat untuk dipakai saat balapan.”

Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

Foto: greeners.co/Renty Hutahaean

Dengan berbagai material dan teknologi yang digunakan, membuat jam ini dapat menemani pemakainya melakukan berbagai aktifitas outdoor, termasuk olahraga ekstrem. Jam ini juga tidak menggunakan baterai biasa sehingga meminimalisir timbulan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dari baterai bekas pakai.

“Semua jam tangan BRM otomatis dan juga hibrid. Di dalamnya terdapat motor yang memproduksi listrik dan baterai yang menyimpan tenaga listrik tersebut untuk menggerakan jarum jam. Jika tidak dipakai dalam waktu lama, jam ini tetap aktif dan berfungsi dengan baik. Ini yang dimaksud dengan teknologi hibrid,” jelasnya.

Jam tangan BRM dapat dipesan secara khusus sesuai permintaan. Namun dalam satu tahun, Bernard dengan 25 orang pekerjanya hanya membuat 2.000 unit jam tangan. Bernard sendiri hanya membuat dua buah jam tangan edisi khusus dalam satu tahun. Semua jam dirakit secara manual atau mengandalkan keterampilan tangan.

Peminat jam tangan premium dapat melihat langsung koleksi jam tangan BRM selama penyelenggaraan IIMS yang berlangsung pada 7-17 April 2016 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta. Showroom dan servis resmi jam tangan BRM di Indonesia ada di SCBD Lot 14, Jakarta.

Penulis: Renty Hutahaean

Top